Di Balik Jeruji, Kebahagiaan Warga Binaan Lapas Tetap Tumbuh

Lapas Kelas IIA Bengkulu Fasilitasi Akad Nikah Warga Binaan, Bentuk Dukungan Rehabilitasi Sosial

Kota Bengkulu, Word Pers Indonesia – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkulu menunjukkan komitmennya dalam mendukung rehabilitasi sosial dan spiritual warga binaannya. Pada Sabtu, 26 Oktober 2024, salah satu warga binaan berhasil melangsungkan prosesi akad nikah yang penuh khidmat di dalam lapas. Prosesi sakral tersebut dilaksanakan di ruang Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Kasi Binadik).

Dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Sukaraja, Kabupaten Bengkulu Tengah, Hamdan Fauzi, akad nikah berlangsung dengan suasana haru dan penuh kehangatan. Seluruh tahapan pernikahan berjalan lancar, tetap memperhatikan protokol internal lapas untuk menjamin kelancaran acara.

Hamdan Fauzi menyampaikan rasa syukur atas kelancaran prosesi akad ini. “Alhamdulillah, prosesi berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Ini adalah bukti bahwa kebahagiaan bisa hadir di mana saja, bahkan di tengah keterbatasan,” ujarnya.

Kepala Lapas Kelas IIA Bengkulu, Yuniarto, menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan akad nikah ini sebagai bagian dari upaya rehabilitasi warga binaan. Menurutnya, setiap warga binaan memiliki hak yang harus dipenuhi, termasuk dalam menjalankan kehidupan sosial dan spiritual.

“Kami sangat mendukung hak-hak warga binaan, termasuk dalam melaksanakan pernikahan. Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung rehabilitasi sosial dan spiritual bagi mereka,” jelas Yuniarto saat ditemui awak media.

Yuniarto menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa lapas tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan hukum, tetapi juga memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk tetap menjalankan kehidupan sosial. Hal ini sejalan dengan tujuan utama rehabilitasi, yaitu mempersiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan sikap yang lebih baik.

“Fasilitasi pernikahan ini menunjukkan bahwa Lapas bukan hanya tempat untuk menjalani pidana, tetapi juga tempat untuk menjalankan kehidupan yang lebih bermakna. Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi warga binaan lainnya untuk tetap berusaha menjalani masa pidana dengan baik,” imbuh Yuniarto.

Akad nikah yang digelar dengan sederhana ini dihadiri oleh keluarga dan beberapa petugas lapas. Suasana haru menyelimuti prosesi ini, menggambarkan harapan dan doa untuk kehidupan baru yang akan dijalani oleh kedua mempelai. Meskipun salah satu di antaranya masih menjalani masa pidana, dukungan keluarga dan pihak lapas memberikan kekuatan untuk tetap menjalani hidup dengan optimis.

Kegiatan ini menjadi simbol harapan dan semangat bagi seluruh warga binaan, bahwa mereka masih memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah menyelesaikan masa pidana mereka. Dukungan lapas dalam hal ini menunjukkan pentingnya pembinaan yang tidak hanya berfokus pada aspek hukum, tetapi juga sosial dan spiritual.(*)