Jakarta, Word Pers Indonesia – Dalam sebuah dialog Ramadhan yang berlangsung di Masjid An-Nahdlah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla, atau yang akrab disapa Gus Ulil, menyoroti pentingnya kesehatan rohani dalam kehidupan umat Islam. Gus Ulil menegaskan bahwa sementara kesehatan jasmani memiliki nilai penting, kesehatan rohani jauh lebih utama.
“Kesehatan itu dua, ada kesehatan jasmani dan rohani. Kesehatan jasmani itu adalah wilayahnya para dokter. Kesehatan rohani adalah wilayahnya para ulama,” ungkap Gus Ulil dalam Dialog Ramadhan Nikmat Menjalankan Gaya Hidup Sehat di Masjid An-Nahdlah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024) yang lalu.
Dalam pandangannya, Gus Ulil menekankan bahwa peran ulama sebagai “dokter” dalam menjaga kesehatan rohani umat Islam sangatlah penting. Ia menjelaskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi negara yang sehat secara rohani tanpa kehadiran ulama.
“Bangsa Indonesia tidak bisa sehat rohaninya kalau tidak ada ulama. Kalau tidak ada NU, Indonesia ini tidak sehat. Kiai itu mengurus kesehatan masyarakat, kesehatan jiwanya. Ini jiwa dalam artian ruh. Indonesia harus sehat rohani dan jasmani tetapi lebih penting rohaninya. Kalau sehat badannya tok tapi rohaninya tidak sehat, ya repot. Ini penting,” paparnya.
Menurut Gus Ulil, kesehatan rohani seorang Muslim dapat dilihat ketika ia melaksanakan ajaran-ajaran agama, termasuk puasa. Ia juga menyoroti tren intermittent fasting yang menjadi populer di kalangan selebriti Hollywood, yang sebenarnya memiliki korelasi dengan puasa Daud dalam Islam.
“Puasa intermittent fasting, seperti puasa Daud, sekarang menjadi tren di dunia. Namun, dalam Islam, puasa tidak dianjurkan setiap hari karena Islam adalah agama yang moderat,” tambah Gus Ulil.
Gus Ulil berharap agar masyarakat memberikan perhatian yang cukup terhadap aspek kesehatan rohani ini, serta menghargai peran ulama dalam menjaga keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani.