Aceh Tenggara, Word Pers Indonesia – Himpunan Mahasiswa Akuntansi Universitas Teuku Umar Salurkan Donasi galang dana peduli korban banjir Aceh Tenggara Rabu (16/11/2022). Kegiatan Tersebut diprakarsai oleh Mahasiswa dan dosen Akuntansi Universitas Teuku Umar.
Alfadri Wawanda selaku ketua Himpunan Mahasiswa Akuntansi Universitas Teuku Umar menyerahkan langsung donasi kepada Kades setempat di posko penyaluran donasi.
“Harapannya dengan bantuan ini dapat meringankan beban saudara kita yang terdampak” ujarnya.
Cici Darmayanti S.E., M.Si selaku dosen Akuntansi Universitas Teuku Umar menyatakan bahwa donasi tersebut hasil sumbangan dari masyarakat Aceh Barat dimana selama 5 hari sejak 08 – 12 November 2022 Mahasiswa Akuntansi Universitas Teuku Umar melakukan aksi galang dana disejumlah titik lampu merah di aceh barat.
“kami disini merasa terpanggil dari kejadian yang menimpa saudara saudara kami, terimakasih juga kepada HIMAKSI UTU. Kepekaan sosial harus ditumbuhkan, agar kita dapat merasakan suasana batin yang dialami oleh saudara-saudara kita yang terkena dampak banjir,” ungkapnya.
Kades setempat menyatakan “kami tidak pernah menduga adik adik Mahasiswa Universitas Teuku Umar khusus nya Mahasiswa Akuntansi dapat melangkahkan kaki dan membantu meringankan beban korban yang terdampak.
“Semoga apa yang di berikan adik adik Mahasiswa Akuntansi hari ini menjadi berkah untuk kita semua. ucapan terimakasih kepada adik adik Mahasiswa dan masyarakat Aceh barat yang meringankan uluran tangannya untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir di aceh tenggara,” harap kades.
Akbar patiran yang menjadi sorotan ditengah masyarakat sekitar lokasi kejadian, Mahasiswa Akuntansi Universitas Teuku Umar yang berasal dari Fak Fak Papua barat tersebut ikut serta dalam aksi galang dana dan penyaluran donasi.
Setelah penyaluran Donasi, Mahasiswa Akuntansi Universitas Teuku Umar didampingi oleh Mahasiswa Universitas Gunung Lauser bersama Petugas lapangan setempat turun langsung melihat situasi dan kondisi desa setempat yang dimana seluruh rumah tertimbun tanah dan puing puing kayu sisa sisa banjir.(Wak Rimba)