Jakarta, Word Pers Indonesia – Balai Media Kebudayaan (BMK) telah menggelar tiga program perfilman nasional yang mencakup Open Call Layar Cerita Perempuan Indonesiana (LCPI), Layar Animasi Anak Indonesiana (LAAI), dan Layar Anak Indonesiana (LAI). Melalui program-program ini, BMK memberikan kesempatan kepada sineas Indonesia untuk mengajukan konsep film yang ditujukan bagi penonton anak-anak dan film yang mengangkat kisah-kisah perempuan Indonesia dengan nilai budaya, tradisi, dan kearifan lokal.
Menurut Kepala BMK, Retno Raswaty, tujuan dari Open Call LAAI dan LAI adalah untuk memperkuat ekosistem perfilman nasional sambil menambah pustaka konten kebudayaan bagi anak-anak. Hal ini bertujuan untuk menanamkan pendidikan karakter, nilai budaya, dan kearifan lokal guna mendukung pemajuan kebudayaan. Sementara itu, Open Call LCPI tidak hanya untuk memperkuat ekosistem perfilman, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap perempuan Indonesia yang menjaga praktik seni budaya, adat istiadat, dan pengetahuan tradisional dalam menghadapi perubahan iklim.
Retno juga menjelaskan bahwa hasil produksi film dari ketiga program tersebut akan ditayangkan di Indonesiana.TV dan media lain yang bekerja sama dengan Kemendikbudristek sebagai mitra siar.
Rina Damayanti, Koordinator Open Call Indonesiana.TV, menambahkan bahwa produksi film-film tersebut akan mencakup genre fiksi, dokumenter, dan animasi yang mempresentasikan salah satu atau lebih dari sepuluh Obyek Pemajuan Kebudayaan (OPK). Syarat tema untuk LCPI adalah mengangkat adat istiadat, pengetahuan tradisi, dan perubahan iklim, sedangkan LAAI harus memuat tiga unsur utama: karakter berciri asli Indonesia, cara bertutur menarik sesuai minat anak-anak, dan pesan untuk menghargai alam dan lingkungan.
Film-film yang diproduksi akan memiliki durasi 12 menit dan diutamakan menggunakan bahasa ibu sebagai upaya untuk melestarikan keberagaman bahasa lokal yang dimiliki Indonesia. Program-program ini merupakan langkah yang diambil BMK untuk menyediakan konten-konten yang bermutu dan mendidik bagi anak-anak Indonesia, serta mempromosikan kekayaan budaya dan kearifan lokal negara ini.
Editor: ANasril