Bengkulu, Word pers Indonesia – Guna terwujudnya tujuan dikembangkannya program Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), perlu didorong melalui gerakan yang terintegrasi dan konvergensi yang didukung lembaga teknis. Dengan menekankan pada penguatan institusi keluarga dan masyarakat melalui intervensi program dan kegiatan dengan pendekatan siklus kehidupan manusia.
Mendorong capaian tersebut, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu tahun ini kembali menggelar orientasi pengelolaan kampung KB dan rumah data kependudukan (RDK) yang melibatkan seratus lebih peserta dari beberapa unsur lintas sektor seperti terdapat Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Bengkulu.
Selain APDESI, orientasi tersebut diikuti OPD KB, kader RDK dan Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) dengan tujuan agar meningkatkan pengelolaan Kampung KB oleh lintas sektor, meningkatkan jumlah dan kualitas Kampung KB dan tersedianya data publik dalam bidang kependudukan di Kampung KB yang valid, terpercaya dan selalu terbarukan bagi masyarakat umum.
Orientasi RDK yang digelar di salah satu hotel di Kota Bengkulu pada Rabu, 6 Maret 2024 dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa program kampung KB sebagai salah satu strategi pemerintah dalam penguatan kualitas SDM melalui pembangunan dari wilayah pinggiran atau desa.
Zamhari mengajak Pemerintahan Desa untuk memberdayakan PLKB di desa dalam percepatan pembanguan kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena PLKB sebagai bank data tentunya memiliki data sebagai rujukan bagi pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan keluarga,” kata Zamhari saat Orientasi Pengelolaan Kampung KB dan RDK di Kota Bengkulu, Rabu,6/3/24.
Untuk mendukung hal tersebut perlu penguatan data di tingkat desa yaitu data di kampung KB yang disebut rumah data kependudukan,” kata Kepala BKKBN Bengkulu Zamhari.
“Melalui Inpres No 3 Tahun 2022 diharapkan pelaksanaan kegiatan Kampung KB dapat lebih optimal. Dan diharapkan menjadi gerakan bersama setingkat desa atau kelurahan yang dilaksanakan secara terintegrasi dan konvergensi dalam penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dengan seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat”.
Dikatakan Zamhari, ada empat output yang harus dicapai. Pertama, penyediaan data dan dokumen kependudukan, Peningkatan perubahan perilaku, Peningkatan cakupan, layanan dan rujukan pada keluarga serta Penataan lingkungan keluarga dan masyarakat.
Sinergitas antara pembangunan Program Bangga Kencana dengan pembangunan sektor terkait, seperti bidang sosial, ekonomi, lingkungan maupun politik dan pertahanan keamanan menjadi salah satu unsur penting dalam implementasi Kampung KB,” ujarnya.
Tersedianya data dan indikator pembangunan yang terkini, valid dan terpercaya merupakan kebutuhan penting bagi pelaksanaan Kampung KB. Rumah data kependudukan sebagai kelompok kegiatan masyarakat yang berfungsi sebagai pusat data dan informasi kependudukan di tingkat mikro menjadi krusial peranannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Rumah Data Kependudukan (RDK) penting terdapat di kampung-kampung KB, karena tujuan pembentukannya adalah untuk menyediakan data dan analisis kependudukan untuk Kampung KB dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan sinergitas pelaksanaan program Bangga Kencana dengan program pembangunan sektor lainnya di Kampung KB.
Ketua Tim Kerja Bidang Pengendalian Penduduk Edi Sofyan dalam laporannya menyampaikan bahwa orientasi yang berlangsung selama tiga hari sejak 6-8 Maret 2024 itu melibatkan peserta sebanyak 120 orang dari berbagai lembaga. Bertujuan agar tersedianya data penduduk yang valid sehingga dapat dijadikan rujukan bagi pemerintah daerah dalam menjalankan program pembangunan kependudukan di tingkat desa.
“Rumah DataKu merupakan Proyek Pro-PN, tidak semata-mata menjadi tempat mengumpulkan dan mengolah data penduduk dalam skala mikro. Namun juga sebagai wahana koordinasi kelompok sasaran intervensi pembangunan desa, sekaligus pusat pembelajaran kader pendata di desa,” ujarnya.
“Melalui langkah ini agar dapat meraih strategi pencapaian target yang diantaranya yakni terindentifikasi lokasi fokus Pro-PN Rumah Dataku tahun 2024. Pembentukan kampung KB berkualitas yang diiringi dengan pembentukan Rumah dataku dan juga terdapat strategi pendampingan dan pembinaan kader RDK dan pengelolaan data,” ujar Edi Sofyan.