Bengkulu – Setelah libur panjang selama satu bulan, hari ini seluruh pelajar tingkat dasar hingga menengah atas kembali masuk sekolah. Suasana riang dan semangat tampak di berbagai wilayah di Bengkulu. Jalanan dipadati para orang tua, terutama ayah, yang mengantar anak-anak mereka menuju sekolah.
Momen ini dimanfaatkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ajang penguatan peran ayah dalam pengasuhan. Melalui instruksi nasional, seluruh jajaran di lingkungan Kemendukbangga/BKKBN diajak menggalakkan Gerakan Ayah Mengantar Anak ke Sekolah, sebagai bagian dari kampanye Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., menyebutkan bahwa seluruh karyawan di lingkup BKKBN Bengkulu menyambut baik gerakan ini. ASN pria yang memiliki anak usia sekolah dihimbau untuk ikut serta mengantar anak mereka sebagai bentuk dukungan nyata terhadap GATI.
“Gerakan ini merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan fenomena fatherless atau krisis figur ayah yang kini makin terasa dampaknya pada tumbuh kembang anak dan kesejahteraan keluarga,” ujar Zamhari usai apel pagi di kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu.
Mengutip data UNICEF tahun 2021, sekitar 20,9 persen anak di Indonesia tidak memiliki figur ayah akibat perceraian, kematian, atau pekerjaan yang memisahkan mereka dari keluarga. Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hanya 37,17 persen anak usia 0–5 tahun yang diasuh oleh kedua orang tua secara bersamaan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan ini, Kementerian juga memberikan kelonggaran absensi bagi ASN pria yang mengantar anak ke sekolah. Mereka dapat mencatat kehadiran melalui aplikasi SIM SDM khusus pegawai, sehingga tetap bisa menjalankan tugas seperti biasa.
Kampanye GATI menjadi bagian dari komitmen BKKBN dalam mengembalikan peran sentral ayah dalam pengasuhan anak dan membangun keteladanan di lingkungan keluarga Indonesia. Dukungan para ayah dalam momen-momen sederhana seperti mengantar anak ke sekolah diharapkan mampu memperkuat ikatan emosional keluarga serta menciptakan generasi yang sehat dan berkarakter.