Kekecewaan Publik: BUMD Mukomuko Tak Bergerak, Manajemen Baru Dinilai Gagal

Mukomuko, Word Pers Indonesia Pemkab Mukomuko dinilai telah menutup mata terhadap masalah yang terjadi di BUMD Mukomuko, menurut Zlatan Asikin dari Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Corruption Watch Kabupaten Mukomuko. Asikin menyatakan, “BUMD Mukomuko mangkrak, Pemkab di nilai tutup mata dan tidak perduli.”

Meskipun telah dilakukan perombakan pada manajemen BUMD Mukomuko Maju Sejahtera lebih dari setahun yang lalu, termasuk pengangkatan beberapa direktur baru, masyarakat masih belum melihat tindakan nyata dari manajemen tersebut. Asikin menambahkan, “Setelah dilantik, kok tidak ada usaha yang dijalankan BUMD sama sekali, tidak ada gebrakan dan tidak ada tanda-tanda BUMD ini hidup di daerah ini.”

Salah satu contoh yang disoroti adalah kinerja SPBU Air Punggur yang dikelola oleh manajemen sebelumnya, yang meskipun terkadang mengalami kendala, tetap dapat beroperasi dengan baik. Namun, setelah manajemen diganti, SPBU tersebut justru mengalami kemunduran dan mati total.

Dalam tanggapannya, Abdiyanto,SH.MH., Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, menjelaskan bahwa SPBU Air Punggur adalah usaha dari PT. Gading Anak Daerah yang merupakan badan hukum milik BUMD Mukomuko Maju Sejahtera. Namun, saat ini SPBU tersebut sedang mengalami penurunan operasional dan menanggung hutang di BRI. Abdiyanto juga menekankan bahwa BUMD sedang berbenah dan menata kepengurusan, namun masih belum dapat menerima penyertaan modal daerah hingga benar-benar sehat.

Zlatan Asikin menekankan pentingnya klarifikasi dari pihak manajemen kepada publik terkait kinerja BUMD. Dia menegaskan bahwa jika manajemen tidak mampu memberikan kontribusi yang diharapkan, lebih baik mereka mundur daripada terus menggunakan fasilitas daerah tanpa memberikan dampak yang positif.

Tanggal 13 Maret, Asikin mengakhiri pernyataannya dengan mengatakan, “Jika sekiranya tidak mampu, lebih baik mundur saja. Itu lebih bijak saya rasa. Dari pada kesana kemari menggunakan fasilitas daerah, sementara tidak mampu memberikan kontribusi bagi daerah ya lebih bagus Mundur saja.” (Bbg)