Meulaboh-Word Pers Indonesia – Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Teuku Umar (DPM UTU), Dede Rahmat, meminta Panglima TNI untuk mencabut pernyataan yang dianggap provokatif dan dapat memicu konflik di Aceh, Meulaboh,23 Maret 2024.
Sebelumnya Panglima TNI Agus subiyanto menyampaikan persoalan terkait pemetaan dan kerawanan konflik pada Pilkada 2024 diruang sidang komisi 1 DPR-RI.
“Kami meminta Panglima TNI untuk segera mencabut pernyataannya yang dapat menyulut Emosi masyarakat dan dapat memicu konflik horizontal terhadap masyarakat Aceh. Statmen tersebut dinilai provokatif dan berpotensi memicu konflik di daerah yang telah lama menikmati perdamaian,” tegas Dede Rahmat, Jumat (22/3).
Dede mengatakan bahwa pernyataan Panglima TNI berkaitan dengan ancaman konflik horizontal dianggap tidak tepat dan dapat memicu ketegangan di kalangan masyarakat Aceh. Dia menegaskan bahwa masyarakat Aceh telah berkomitmen untuk menjaga perdamaian apalagi aceh sendiri telah merawat perdamaian 18 tahun lamanya.
Dede juga menambahkan, mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi. Dia juga berharap Panglima TNI dapat segera meluruskan pernyataannya agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
“Kami mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak terprovokasi oleh pernyataan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Aceh telah melalui masa-masa sulit dan kami tidak ingin hal tersebut terulang kembali,” tambah Dede
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak TNI terkait permintaan pencabutan pernyataan atau klarifikasi resmi usai beberapa tanggapan dari beberapa tokoh Aceh.(*)