Bengkulu, Wordpers Indonesia – Partai NasDem menggelar rapat koordinasi wilayah (rakorwil) di Provinsi Bengkulu pada 10-11 Oktober 2021. Perhelatan dalam rangka konsolidasi internal NasDem itu digelar di Hotel Mercure Bengkulu dan dibuka oleh Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali yang didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Provinsi Jawa Barat Rajiv.
Menurut Rajiv, tujuan dari Rakorwil ini adalah untuk memanaskan mesin partai dan memperkuat struktur internal partai menjelang Pemilu 2024 mendatang. Ia menuturkan, setiap struktur partai dari provinsi hingga desa/kelurahan didorong untuk membangun basis kuat melalui berbagai program sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan infrastruktur Partai NasDem di Indonesia kepengurusanya tersusun sampai tingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt),” ujar Rajiv dalam keterangan resmi, Senin, 11 Oktober 2021.
Rajiv mengatakan, Bengkulu merupakan provinsi yang ke 19 dikunjungi dalam kegiatan rakorwil seperti di Papua, Banten, Jawa Barat, Lampung, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau. Kemudian Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Usai Sulut, rakorwil NasDem akan digelar di DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Maluku, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.
Kegiatan tersebut pun, lanjutnya, sebagai modal, syarat, serta kekuatan Partai NasDem menyongsong Pemilu 2024 nanti. Ia berharap, persiapan tersebut mampu membawa Partai NasDem memenangkan pesta demokrasi pada 2024.
“Dengan Rakorwil ini kami ingin melakukan langkah-langkah persiapan jelang pemilu 2024, dengan harapan menjadi partai pemenang,” tuturnya.
Ia juga menyatakan persoalan soliditas turut menjadi fokus Partai NasDem dalam menyusun capaian kontestasi 2024 mendatang. Ia menegaskan kerja-kerja politik partai merupakan usaha jangka panjang yang tidak akan kokoh jika dilakukan secara orang per orang.
“Untuk mewujudkan cita-cita tidak bisa hanya orang per orang. Kita harus punya komitmen dan mimpi yang sama. Berhimpunnya berbagai latar belakang di Partai NasDem, seperti akademisi, aktivis, budayawan, dan lainnya tidak bisa berjalan berdasarkan maunya sendiri,” ungkapnya.