Mitigasi Kolaboratif Organisasi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi

Wordpers.id, Medan – Pandemi Covid-19 yang berlangsung dari 2020 hingga 2022 memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia dalam menangani bencana non-alam. Salah satu temuan penting terkait penanganan pandemi diungkapkan oleh Sudiyatmiko Aribowo, mahasiswa doktoral Program Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara (USU), dalam ujian promosi doktornya pada Rabu (8/1/2025).

Dalam disertasinya, Miko meneliti model kebijakan keseimbangan yang diterapkan di Sumatera Utara selama pandemi. Model ini dirancang kompatibel dengan budaya lokal dan terbukti efektif dalam menyeimbangkan berbagai aspek penanganan, seperti protokol kesehatan, layanan medis, stimulus ekonomi, dan bantuan sosial.

“Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan yang seimbang antara berbagai sektor dapat menjadi instrumen penting dalam menghadapi pandemi,” ujar Miko. Ia menambahkan bahwa keberhasilan model tersebut didukung oleh pendekatan kolaborasi pentahelix, melibatkan pemerintah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media.

Miko juga menjelaskan bahwa penerapan kebijakan keseimbangan di Sumatera Utara dilakukan melalui mitigasi inklusif-kolaboratif, dengan kebijakan tunggal yang terkoordinasi, kepemimpinan responsif, sinergi kelembagaan, serta pemanfaatan sumber daya secara optimal.

Lebih lanjut, ia menguraikan empat prinsip utama model kebijakan keseimbangan yang dapat diterapkan secara luas: keseimbangan mitigasi, inklusif, kolaboratif, dan organisasi. Menyinggung ancaman virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang baru-baru ini terdeteksi di Indonesia, Miko menegaskan bahwa model ini relevan untuk menangani ancaman serupa. “Kita tidak boleh meremehkan setiap virus yang masuk,” tegasnya.

Dalam ujian yang dihadiri oleh sejumlah penguji, termasuk Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, dan berbagai akademisi senior lainnya, Sudiyatmiko Aribowo berhasil mempertahankan disertasinya dengan predikat sangat memuaskan.