Bengkulu, WOrd Pers – Seiring dengan momen meriahnya Lebaran, tradisi makan enak dengan hidangan khas menjadi tak terelakkan. Namun, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Tabrani, mengingatkan bahwa kelezatan makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan kue kering seperti nastar dan kastengel seringkali membawa ancaman tersembunyi bagi kesehatan.
“Makanan-makanan tersebut umumnya mengandung tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit,” kata dia, Sabtu (13/4/24).
Joni menyebutkan beberapa penyakit yang perlu diwaspadai pasca-Lebaran. Pertama adalah flu dan batuk, yang dapat disebabkan oleh konsumsi minuman manis dan dingin dalam jumlah berlebihan. Selain itu, tingginya kadar kolesterol dan gula darah juga bisa terjadi akibat konsumsi makanan manis dan berlemak, meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.
Selain itu, Joni menyoroti risiko mag yang bisa muncul akibat perubahan pola makan pasca-puasa, serta kemungkinan terjadinya diare karena makanan dan minuman yang terpapar bakteri. Bahaya hipertensi juga menjadi perhatian, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat darah tinggi, karena konsumsi makanan berlemak dapat meningkatkan tekanan darah.
Tak ketinggalan, Joni juga mencatat risiko radang tenggorokan akibat konsumsi makanan pedas, serta peningkatan kadar asam urat karena konsumsi makanan berlemak seperti hidangan olahan jeroan dan daging merah.
Untuk mencegah berbagai penyakit ini, Joni memberikan beberapa saran. Pertama, mengontrol porsi makanan Lebaran dengan penuh kesadaran agar tidak makan berlebihan. Kedua, mengimbangi dengan mengonsumsi sayur, buah-buahan, dan biji-bijian tinggi serat untuk mencegah keinginan mengonsumsi makanan manis dan berlemak. Terakhir, menyempatkan waktu untuk olahraga ringan setidaknya 30 menit di pagi atau sore hari guna menjaga kesehatan tubuh.
Peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga pola makan yang sehat, terutama setelah momen Lebaran yang sering kali diwarnai dengan konsumsi makanan khas yang menggugah selera.
“Dengan mengendalikan pola makan dan tetap aktif berolahraga, diharapkan risiko penyakit pasca-Lebaran dapat diminimalkan, sehingga semua orang dapat menikmati momen Lebaran dengan sehat dan bahagia,” demikian Joni.