Bengkulu Selatan, Wordpers.id – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan melalui program Sekolah Rakyat, yang menjadi bagian dari agenda prioritas nasional dalam mewujudkan tujuh perintah Asta Cita.
Program ini secara khusus ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, rawan putus sekolah, hingga yang telah berhenti sekolah. Menariknya, seluruh pembiayaan—mulai dari operasional, sarana, hingga tenaga pengajar—ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat.
“Ini adalah inovasi luar biasa dari pemerintah pusat. Kita sangat mendukung penuh karena tujuannya jelas: menyelamatkan masa depan anak-anak dari keluarga miskin. Harapannya, tak ada lagi anak SD atau SMP yang putus sekolah di Bengkulu Selatan,” ujar Sekretaris Daerah Bengkulu Selatan, Sukarni, Sabtu (26/4/2025).
Pemkab Bengkulu Selatan bahkan telah mengajukan empat lokasi pembangunan, dengan Selali sebagai opsi utama karena dinilai paling memenuhi syarat. Lahan seluas lebih dari delapan hektare di Selali kini dalam proses sertifikasi oleh BPN, dan memenuhi standar minimal yang dibutuhkan.
“Kami sempat pertimbangkan lahan bekas rumah sakit dan Lapter, tapi secara teknis tidak memenuhi. Selali sejauh ini paling ideal,” tambah Sukarni.
Lebih jauh, Pemkab juga mengusulkan agar program Sekolah Rakyat diperluas hingga jenjang SMA bahkan perguruan tinggi.
“Kami sudah menyampaikan ke Kementerian Sosial, agar program ini bisa ditingkatkan. Pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Anak yang berpendidikan akan lebih mudah memperbaiki kondisi ekonominya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan, Efredy Gunawan, membenarkan bahwa proses pembangunan Sekolah Rakyat kini sudah berjalan.
“Saya dan Pak Sekda sudah mengikuti seleksi program ini di Kementerian Sosial pada 17 April lalu. Tim dari Kementerian PUPR juga sudah survei tiga lokasi, dan hasil sementara mengarah ke Selali,” kata Efredy.
Ia juga mengonfirmasi bahwa Bengkulu Selatan masuk dalam 200 lokasi prioritas tahap pertama pembangunan Sekolah Rakyat secara nasional.
“Ini langkah nyata menurunkan angka kemiskinan dengan membuka akses pendidikan seluas-luasnya,” tutup Efredy.(Adv)