Pengamanan Maritim, Pemprov Bengkulu Siapkan 12 Hektar Lahan di Enggano untuk Stasiun Bakamla RI

Bengkulu, WOrd Pers Indonesia Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu siap menghibahkan lahan seluas sekitar 12 hektar di Pulau Enggano kepada Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI). Langkah ini merupakan respons terhadap permohonan Bakamla RI untuk mendirikan stasiun di Provinsi Bengkulu, demi memperkuat pengamanan maritim.

Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, mengungkapkan hal ini setelah memimpin rapat penetapan pengalokasian ruang dan lahan untuk Bakamla RI di ruang Rapat Raflesia Kantor Gubernur Bengkulu, Kamis (11/7). Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala BPKAD, Dishub, DKP, Biro Hukum, Biro Bangda, dan Biro Pemkesra Setda Provinsi Bengkulu.

Khairil menjelaskan, lahan yang akan dihibahkan terletak di Desa Malakoni, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. “Lahan yang akan kita serahkan atau kita hibahkan ini nanti tentu lahan yang sudah bersertifikat dan sudah ‘clear and clean’ serta sudah tercatat pada aset kita,” ujar Khairil.

Khairil menambahkan, ada beberapa opsi lahan yang akan diserahkan kepada Bakamla, baik lahan milik aset Pemerintah Provinsi Bengkulu maupun hibah lahan dari masyarakat Enggano. “Sedapat mungkin, lahan tersebut berdekatan dengan pelabuhan laut di Pulau Enggano, yaitu di Desa Malakoni dan Kahyapu agar akses Bakamla dapat cepat dan lancar,” katanya.

Salah satu opsi lokasi lahan yang akan dihibahkan adalah lahan di SMAN 6 Enggano seluas lebih kurang 12 hektar, yang merupakan aset Pemerintah Provinsi Bengkulu. Selain itu, ada opsi lain berupa lahan masyarakat yang bisa dihibahkan untuk Bakamla.

“Nanti kita undang aparat desa setempat termasuk juga tokoh masyarakat maupun pemuka adat di Enggano untuk menawarkan lahan mereka ataupun aset desa yang bisa dihibahkan bagi kepentingan Bakamla,” jelas Khairil.

BACA JUGA:  Menkeu Sri Mulyani Beri Penghargaan Insentif Rp 12 M atas Kinerja Baik Pemprov Bengkulu Tangani Covid 19

Khairil menekankan bahwa keamanan laut ini bukan hanya untuk kepentingan Pulau Enggano atau Provinsi Bengkulu saja, namun untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemilihan lahan di Pulau Enggano ini juga bertujuan untuk meningkatkan peran Indonesia Tengah dalam membangun Sistem Keamanan dan Pemantauan Maritim “National Maritime Security System” (NMSS), serta mendorong perkembangan dan kemajuan pulau terluar tersebut.

Dengan adanya stasiun Bakamla, pemerintah daerah berharap dapat meningkatkan posisi strategis Kepulauan Enggano yang merupakan pulau terluar di Provinsi Bengkulu. “Kami akan lakukan rapat lanjutan mengenai sosialisasi rencana pembangunan di Pulau Enggano dan masyarakat di tempat pembangunan stasiun Bakamla sangat setuju dan berharap segera dibangun, sebab dari berbagai sisi dapat berdampak positif bagi masyarakat sekitar dan tentu bagi Pemda Provinsi Bengkulu,” ujar Khairil.(*)