Percepat Perkembangan Ekonomi Desa, Pemprov Bengkulu Akan Bentuk Tim Khusus

pemrov bengkulu akan bentuk tim khusus percepatan Ekonomi Digital Desa

Bengkulu, Word Pers Indonesia – Pemerintah Provinsi Bengkulu akan membentuk Tim khusus guna mempercepat Program Pengembangan Ekonomi Digital Desa.

Hal ini disampaikan Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Soemarno usai memimpin Pemaparan Implementasi Program Akselerasi Ekonomi Digital Desa Dengan Mewujudkan Warkop Digital di Desa dan Kelurahan Provinsi Bengkulu oleh PT. Cybers Bengkulu Indonesia, Selasa (4/5/2021).

“Karena ini sifatnya akseleratif, pertama kita akan menyegerakan SK tim percepatan ini, lalu bagaimana kita mengimplementasikan agar segera tim ini bergerak, kalau bisa dalam 100 hari Gubernur itu sudah dilaksanakan dengan baik,” papar Soemarno.

Soemarno pun menambahkan ditargetkan dalam 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, tahap pertama sudah implementasi desa ekonomi digital sudah dapat dilaksanakan.

“Untuk targetnya sendiri setidak – tidaknya per kecamatan Satu Desa, kalau bisa lebih, tentu lebih bagus,” tambah Soemarno.

Mewakili PT. Cybers Bengkulu Indonesia Medi Ario Graha menjelaskan pemerintah Provinsi Bengkulu sangat mendukung dan antusias dalam penerapan ekonomi digital. Diharapkan ke depan Bengkulu menjadi pelopor masyarakat berbasis ekonomi digital. Medi menyebutkan 5 sampai 10 tahun ke depan ekonomi digital menjadi platform yang besar untuk pergerakan ekonomi.

“Jadi layanan digital itu memudahkan masyarakat, untuk pembayaran – pembayaran tidak perlu harus ke desa tetangga atau ke kecamatan jadi layanan digital itu hadir di tengah masyarakat, di sana juga ada ruang belajar digital ini juga menjadi tempat pembelajaran, jadi masyarakat menerima transfer ilmu dari luar,” jelas Medi.

Terkait ketersediaan infrastruktur jaringan desa ekomoni digital Kadis Kominfotik Jaduliwan menyatakan siap mendukung dan berkoordinasi bersama mitra kominfo dalam rangka mendukung program ini.

“Kita tentu akan mendukung, kita akan inventarisasi di mana lokasi – lokasi yang secara digital bisa di implementasikan apakah blank spot atau tidak, ada jaringan fiber optik atau tidak, kita juga akan menggandeng mitra kita, mungkin pada titik tertentu kita membutuhkan provider tentu akan kita komunikasikan,” jelas Jaduliwan. (MC Prov)