Perkembangan Komoditas Kopi Kepahiang Di Support Penuh Gubernur Rohidin

Wordpers.id, Kepahiang – Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Kepahiang, Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah menghadiri Deklarasi Desa Kopi Tangguh Iklim mengangkat tema Konsolidasi Kelompok Perempuan Desa Peduli Perubahan Iklim dan Pangan bertempat di Kantor Desa Batu Ampar, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang pada Selasa (28/01/2020).

Dalam kesempatan ini, Gubernur didampingi Pj Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri, Waka I DPRD Kabupaten Kepahiang, Unsur Kepala OPD yang ikut dalam rombongan. Acara ini juga dirangkai dengan Deklarasi Sesa Kopi Tangguh Iklim. 

Kepala Desa Batu Ampar dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih dan merasa sangat tersanjung dengan kedatangan Gubernur Bengkulu dan rombongan ke Desa Batu Ampar. Tidak hanya itu beliau juga memaparkan sedikit profil Desa mulai dari Penduduk dan Komoditas unggulan setempat. 

“Kami mengucapkan terima kasih atas kedatangan Pak Gubernur dan rombongan, sebenarnya kami telah lama menunggu dari Safari Ramadhan Pak, alhamdulillah kali ini Pak Gub sempat hadir. Desa Batu Ampar ini mungkin satu-satunya Desa Kopi Tangguh Iklim, kami memiliki penduduk 695 Orang, terakhir mata pilih 419, terdapat 201 KK. Desa Batu Ampar ini sendiri memiliki luas lahan 1000 Ha lahan dan mayoritas masyarakat petani walaupun ada kerja sampingan. Desa kami ini didominasi perkebunan kopi, tidak hanya itu kami juga punya produk unggulan kopi, aren 50 kg/hari, Bambu mulai rebung masam hingga manis sekitar 1-1,5 ton dalam sehari. Tidak hanya itu kami juga mengembangkan produk unggulan lain seperti Kripik Rebung hingga bakwan rebung pak,” ujarnya. 

“Mengenai Desa Kopi Tangguh Iklim pak, persoalan yang harus diperhatikan yang pertama petani kopi kita harus sejahtera, yang kedua kami mendorong masyarakat agar menghambat pemanasan global pak melalui menanam kopi. Ternyata kopi ini sangat berpengaruh pada suhu, untuk itu kedepan kami ingin punya brand pak, setiap kopi yang keluar dari Desa Batu Ampar ini orang tahu asalnya dari sini. Inshaa Allah pada Festival Kopi nanti kita akan munculkan Kopi Tangguh Iklim ini,” ujarnya. 

Dalam sambutannya, Gubernur Bengkulu menyampaikan dirinya sangat mengapresiasi komitmen masyarakat Desa Batu Ampar yang pemikirannya sudah maju dengan memperhatikan iklim dan mengembangkan brand kopi mereka. 

” Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Masyarakat Desa Batu Ampar yang telah melakukan Deklarasi, dari kata Deklarasi ini komitmen sangat tinggi. Dari deklarasi Desa Kopi Tangguh Iklim berarti pola pikirannya masyarakat sudah maju. Terkait peran Pemerintah untuk mendorong komoditas kopi, yakni kita mensertifikatkan kopi Bengkulu upaya ini agar kopi yang ditanam di Bengkulu, diolah Bengkulu jangan sampai diklaim orang lain,” ujarnya. 

“Hasil laboratorium kopi Bengkulu memiliki ampas yang cita rasanya khas namun kata orang laboratorium kok ada bau tanahnya, ternyata kebiasaan kita yang jemur kopi di tanah ataupun di jalan sengaja dilindaskan ke kendaraan yang lewat. Kebiasaan ini perlu kita rubah agar cita rasa tetap terjaga, untuk itu kebiasaan ini memang tidak mudah dirubah namun perlu kita lakukan, kalau menjemur tolong dikasih alas atau panggung penjemuran. Kita juga akan meresmikan resi gudang ini salah upaya kita pak. Tidak hanya itu kita kemaren pernah mengirim sampel kopi kita ke Paris Perancis yakni Kopi dari Curup dan Kepahiang, tim juri langsung datang ke Bengkulu dan memberikan penghargaan bahwa kopi Bengkulu adalah Kopi Robustas kualitas Dunia,” imbuhnya. (RLs)