Ranah Hukum, Masyarakat Diimbau Jaga Kondusifitas dan Percayakan Semua kepada Pihak Berwajib

Gubernur Rohidin Saat Kunjungi Kelurga Korban Penusukan

Word Pers Indonesia – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sampaikan langsung bela sungkawa atas kejadian naas yang menimpa korban penusukan Zairul Helmi (61), warga desa Pematang Balam, Hulu Palik Bengkulu Utara, Minggu malam (13/6). Ia meminta kejadian seperti ini cukup sampai di sini saja, jangan sampai terjadi lagi hingga kapanpun.

“Keluarga jangan lagi melakukan apapun kecuali satu, do’akan almarhum yang sudah di alam barzah,” ungkap Gubernur Rohidin di rumah duka kepada keluarga dan masyarakat sekitar.

Lanjut Gubernur, persoalan ini perlu perhatian bersama yaitu Kapolsek, Camat, Kades, sesepuh dusun hingga masyarakat sekitar agar rapat menghilangkan semua rasa dendam kesumat. Karena hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan menambah masalah.

“Biarkan aparat yang bekerja memproses pelaku secara hukum, masyarakat jangan terprovokasi dan bertindak melawan hukum,” sampai Gubernur Rohidin.

“Kemudian untuk keluarga, mari lapangkan dada, buka pikiran. Dalam agama Islam mengajarkan, kalau maut datang kita tidak dapat menolak, tidak sakit saja bisa meninggal, inilah jalan almarhum. Dua hal inilah yang nantinya dipertemukan, satu sisi ikhlas, dan satu sisi lainnya keadilan,” tambahnya.

Menurut salah satu warga, Rohim (41) kronologi musibah terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, Sabtu (12/06). Pelaku terlibat cekcok dengan tetangga sebelah rumah korban persis di samping rumahnya.

Mendengar keributan, korban yang baru selesai mandi mendatangi keduanya bermaksud untuk melerai. Pelaku yang sudah tersulut emosi merasa tersinggung dengan berkataan korban dan kejadian naas penusukan terjadi.

“Waktu itu keadaan masih sepi, belum banyak warga yang keluar. Terdengar teriakan korban, lalu kami melihat korban sudah terluka. Setelah itu, melihat pelaku berjalan menuju kerumahnya, warga mengejar dan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib,” tutur Rohim.

Kasus tersebut sudah ditangani kepolisian. Masyarakat tetap diimbau tidak sampai terprovokasi dan melakukan tindakan melawan hukum. Korban merupakan guru ngaji dan memiliki TPA di desa Pematang Balam, Hulu Palik Bengkulu Utara. (Mc)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan