Reses Marliadi, Lampu Jalan dan Soal Penolakan Relokasi Makam oleh Warga Jadi PR

Kota Bengkulu, Word Pers Indonesia – Wakil Ketua (Waka I) DPRD Kota Bengkulu, Marliadi menggelar reses menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat, reses berlangsung di Dapil I tepatnya di Jalan Samsul Bahrun Rt 02 Rw 01, Kelurahan Bentiring Permai, Minggu (28/03/2021) malam.

Pada reses kali ini, masih banyak keluhan dari masyarakat dari dahulu hingga saat ini seperti, masyarakat mengeluhkan permasalahan sarana prasarana seperti sepanjang Jalan Simpang Korpri sampai Tugu Hiu tidak adanya penerangan atau lampu jalan.

“Dalam menangani kasus ini saya dan lainnya akan memperjuangkan sarana prasarana masyarakat, karena ini merupakan beban moril yang sudah dijanjikan bapak walikota dan wakil walikota bahwa kota Bengkulu akan menjadi kota yang terang benderang,” ungkap Marliadi saat diwawancarai.

Lanjut Marliadi, hal ini untuk memastikan sarana prasarana masyarakat berjalan dengan baik dan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, dirinya akan berkoordinasi kepada dinas terkait agar lampur penerangan segera dipasang.

“Apalagi ini adalah sarana perlintasan perkantoran tetapi tidak ada satu pun lampu jalan yang menyebabkan gelap gulita di malam harinya sehingga ini merupakan salah satu frogres untuk kedepannya,” katanya.

Tak hanya itu, yang menohok menjadi tranding topik yakni terkait relokasi makam, warga menolak relokasi TPU Taman Bahagia ke Kelurahan Bentiring Permai. Warga meminta Politisi Partai Gerindra ini untuk menyampaikan kepada Walikota keberatan warga ini.

Foto/Dok Ekslusif

Menanggapi hal tersebut Marliadi akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota terkait aspirasi warga yang satu ini.

“Kita tahu bahwa hal tersebut juga sudah menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Artinya tadi ada masyarakat menyatakan Mewakili warga, mereka tidak sepakat kalau dalam kondisi covid-19 seperti ini, kalau pemerintah segera untuk melakukan pengembangan perkotaan. Sampainya.

Selain itu ada juga mereka melihat status wilayah, karena di sini katanya di wilayah perkantoran akan dijadikan pemakaman.

“ya masyarakat menolak tentunya apalagi lahan tersebut seperti yang disampaikan warga tadi dari 4 hektar itu yang bisa dimanfaatkan sekitar kurang lebih 2 hektar, yang lainnya rawa,” jelas Marliadi. (Red/Adv)

Reses Marliadi DPRD Kota Bengkulu Foto/Dok Ekslusif