Word Pers Indonesia – Hasanuddin, Koordinator Simpul Aktivis 98 (Siaga 98) menilai setiap pernyataan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu acap kali menyesatkan dan membuat gaduh politik nasional termasuk soal pernyataan penundaan pemilu 2024, serta kasus korupsi minyak goreng.
“Pernyataan Cak Imin yang menyebut penetapan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana sebagai tersangka merupakan bukti pemerintah punya kekuatan. Sebagaimana diberitakan Gelora.co, Kamis, 21 April 2022 adalah menyesatkan. Pernyataan ini menuding pemerintah intervensi pada persoalan hukum ” ungkap Hasanuddin, kepada bukamata.co, Kamis, 21, April, 2022 di Jakarta.
Padahal kata Hasanuddiin, untuk diketahui langkah Kejagung mengungkap dugaan perbuatan melawan hukum dari peristiwa Migor tersebut murni karena ada dua alat bukti yang cukup bahwa ada peristiwa pidana pada kelangkaan migor, dan bukan karena intervensi pemerintah.
“Kejagung sudah profesional dalam hal ini, jangan dipleset-plesetkan dan dikontruksi seakan ada peran pemerintah dengan kalimat “Pemerintah Punya Kekuatan” tegas dia.
Hasanuddin menambahkan, demikian juga dengan pernyataan Cak Imin, yang menyebutkan.
“Inilah bukti bahwa negara tidak boleh kalah, pemerintah tak boleh didikte oleh pasar, pemerintah harus punya kebijakan dan keputusan, pernyataan tersebut juga, kata dia menyesatkan.
“Bagaimanapun negara sudah kalah dan didikte oleh pasar, buktinya sudah lebih dari 4 bulan Migor kita bermasalah.Dengan penetapan tersangka pejabat Kemendag menandaskan Pemerintah di dikte pasar, dikendalikan bahkan bekerja sama dengan pejabat pemerintah dengan cara melawan hukum merugikan negara dan masyarakat ” kata dia.
“Kami tidak hanya melihat pada hal ini kekeliruan Cak Imin dalam membuat manuver politik, termasuk dalam hal penundaan pemilu 2024. Kami menduga Cak Imin sedang menutupi sesuatu yang berkaitan dengan persoalan hukum dengan cara mengacaukan kondisi politik nasional ” ungkapnya.
Untuk itulah kata Hasanuddin, dia berharap agar Cak Imin kembali tertib dan menghormati pelaksanaan pemilu 2024 dan menghentikan kegaduhan yang menyesatkan. (Simpul)