Bengkulu, Wordpers Indonesia – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bengkulu, Iskandar ZO mengatakan, kondisi monumen Ibu Agung Fatmawati yang berada di Simpang Lima Kota Bengkulu butuh perhatian. Perawatan monumen yang belum bisa dianggarkan lewat APBD Provinsi Bengkulu itu, dibutuhkan penanganan secara keronyokan atau bersama.
Dia menjelaskan bahwa sudah ada beberapa pihak menyatakan kesiapannya untuk terlibat merawat bersama monumen Fatmawati. Seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), BNI, BTN, PT Perindo II, PT PLN, Satpol PP dan PDAM Kota Bengkulu.
“Kesemuanya memiliki andil dalam pemeliharaan monumen Ibu Agung Hj Fatmawati,” ujar Iskandar dalam rapat pemeliharaan monumen Fatmawati, di Ruang Rafflesia Kantor Gubernur Bengkulu, 7/10.
Dijelaskannya, ada tiga aspek untuk melakukan pemeliharaan Monumen Fatmawati. Seperti pemeliharaan pada mesin air mancur, pencahayaan, air isi ulang kolam monumen dan paling penting keamanan Monumen Ibu Fatmawati.
“Kendala yang dihadapi dalam perawatan Monumen Ibu Fatmawati, mesin penggerak air mancur yang kembali rusak, air kolam monumen yang semakin menyusut, dan pencahayaan Monumen,” tuturnya.
Dari hasil rapat tersebut, beberapa pihak telah menyepakati tugasnya. Seperti BNI telah memberikan CSR untuk memperbaiki pompa air mancur. Namun perbaikan ini tidak memiliki garansi sehingga dirapatkan kembali dengan konsorsium BNN untuk Pompa dan pencahayaan diganti baru.
“Komitmen dari BNN termasuk dari PDAM Kota Bengkulu bersedia untuk mengisi air di kolam itu sehingga sirkulasi airnya bagus dan pompanya akan terawat,” tuturnya.
Tidak hanya itu, BTN juga telah bersedia untuk berpartisipasi mengganti atau memperbarui pompa dan pencahayaan monument Fatmawati.
Sementara itu, Asisten II Setdaprov Bengkulu, Yuliswani mengatakan, pengelolaan monumen Fatmawati ini memang harus dilakukan secara bersama-sama.
“Kita ingin monumen pahlawan nasional yang sudah kita bangun ingin dimaksimalkan kembali baik pencahayaan nya maupun air mancurnya,” tegas Yulis.
Selama ini, menurut Yulis, hanya dibantu oleh BNN dan BTN. Permasalah perawatan memang tidak bisa dikerjakan sendiri. Untuk lebih merasa memiliki, maka monumen harus dirawat secara bersama.
“Sekali lagi kita minta bantuan dari mereka untuk dapat segera ditindak lanjuti oleh Kadis Sosial,” tutupnya.