Mukomuko, WOrdpers.id – Harapan warga Desa Lubuk Silandak, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu untuk memiliki jembatan layak dan aman akhirnya mulai terwujud. Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) secara resmi menerima hibah rangka jembatan sepanjang 60 meter dari Kementerian PUPR.
Jembatan ini menjadi solusi atas keterisolasian desa yang kerap terjadi saat musim hujan. Selama ini, warga harus menempuh jalur sungai yang berisiko tinggi hanya untuk mengakses pusat ekonomi dan layanan dasar seperti pendidikan serta kesehatan.
“Alhamdulillah, seluruh proses administrasi hibah telah kami penuhi. Serah terima rangka jembatan sudah disetujui. Ini bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam menjawab kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat,” kata Kepala Dinas PUPR Mukomuko, Ir. Apriansyah, ST., MT., dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025).
Proyek Jembatan Desa Lubuk Silandak Dimulai 2026
Rangka jembatan yang dimaksud merupakan hasil lobi intensif Pemerintah Kabupaten Mukomuko kepada Direktorat Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR saat pertemuan di Jakarta pada 16 April 2025.
Meski hibah telah disetujui, pengangkutan rangka jembatan dari Jakarta ke Mukomuko masih menunggu alokasi anggaran yang akan dimasukkan dalam APBD Perubahan 2025. Biaya pengiriman diperkirakan mencapai Rp 600 juta.
“Kami sudah ajukan dalam rencana kerja tahun ini. InshaAllah tidak ada kendala. Begitu dana tersedia, rangka jembatan akan segera dikirim dan ditindaklanjuti,” jelas Apriansyah.
Pembangunan fisik jembatan dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2026 dengan total anggaran sekitar Rp 3,6 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk pemasangan rangka, pengecoran pelat lantai jembatan, serta pembukaan badan jalan penghubung di seberang sungai.
Pembangunan jembatan ini diharapkan menjadi solusi permanen atas kesulitan akses warga, terutama saat banjir melanda. Tidak hanya memperlancar mobilitas masyarakat, jembatan ini juga diyakini akan meningkatkan konektivitas ekonomi desa.
“Ini bukan sekadar proyek fisik. Ini jembatan harapan yang akan menyambungkan anak-anak ke sekolah, petani ke pasar, dan warga ke masa depan yang lebih baik,” ujar Apriansyah.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko menyatakan komitmennya untuk menuntaskan proyek tersebut, sebagai bagian dari upaya pemerataan pembangunan infrastruktur dan penghapusan ketimpangan akses di wilayah pedesaan.(*)
