Word pers Indonesia – Satuan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Cukai (KPPBCTMC) Bengkulu mendorong pemerintah daerah mengoptimalisasi ekspor komoditas hasil alam seperti sawit dan kayu serta olahan UMKM.
Kayanya hasil alam di Provinsi Bengkulu harus dimanfaatkan dengan mengolah sumberdaya alam yang ramah lingkungan.
Tingginya ekspor sumberdaya mineral dan batu bara harus mulai dikurangi mengingat
kedepan suplai sumber energi ini ditiadakan.
Perwakilan Kantor Bea Cukai Bengkulu, Fernanda mengatakan hasil kayu dan olahan UMKM belum dimanfaatkan maksimal oleh pengusaha di daerah ini.
Dalam struktur ekspor, terlihat batu bara mendominasi lebih dari 60 persen berdasarkan data BPS disusul cangkang sawit sebagai lomba industri. Hal itu menurutnya tidak terlalu berdampak dengan ekonomi daerah sehingga diminta agar dapat menggalang ekspor lainnya.
Fernanda Jumat (2/6/23) mengungkap perlu adanya keberagaman komoditas ekspor agar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bengkulu.
“Menggalang potensi sumberdaya lainnya untuk komoditas ekspor sangat penting dilakukan, jangan hanya ekspor batu bara dan cangkang sawit saja, tetapi bisa ekspor komoditas lainnya juga,” kata dia.
Selain itu diversifikasi komoditas ekspor dapat dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sebab banyak komoditas ekspor yang bisa dilakukan diversifikasi, salah satunya ekspor kayu.
“Kami mendukung keberagaman komoditas ekspor lainnya agar bisa menciptakan keberagaman dalam sektor ekonomi Bengkulu,” singkatnya.(*)