Bengkulu – Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu mengumumkan kesiapan mereka dalam melayani perjalanan udara masyarakat pada periode puncak angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.
Armin, Executive General Manager Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, menyatakan bahwa diperkirakan jumlah penumpang selama periode Nataru 2023/2024 akan meningkat sebesar 20% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022/2023.
“Pada periode angkutan Nataru 2023/2024, kami memproyeksikan jumlah pergerakan penumpang mencapai 32.900 orang, yang berlangsung dari 18 Desember 2023 hingga 04 Januari 2024 (H-7 hingga H+3). Ini menunjukkan peningkatan sebesar 20% dibandingkan dengan Nataru 2022/2023,” jelas Armin pada Rabu (13/12/23).
Armin menekankan bahwa penumpang pesawat selama periode Nataru ini didominasi oleh wisatawan yang merencanakan liburan, terutama karena bersamaan dengan musim libur sekolah.
Sejalan dengan peningkatan trafik penerbangan dan jumlah penumpang pesawat, Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu telah menyiapkan rencana operasional yang mencakup 26 personel di bidang operasi, keamanan, teknik, dan pelayanan. Seluruh fasilitas pelayanan dan operasional dipastikan siap untuk mengatasi peningkatan lalu lintas penerbangan.
“Jam operasional Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dimulai dari jam 06.30 WIB hingga 18.30 WIB selama 12 jam operasional,” tambah Armin.
Armin menegaskan bahwa seluruh fasilitas dan personel telah dipersiapkan untuk melayani pengguna jasa. Koordinasi dan komunikasi terus dilakukan dengan semua pihak terkait guna menjaga aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan.
Dalam konteks keselamatan, Manajemen PT Angkasa Pura Cabang Bengkulu telah melakukan simulasi keadaan darurat melibatkan pesawat udara dengan jenis Emergency dan insiden Aircraft Crash on Airport pada akhir Oktober 2023. Simulasi ini bertujuan untuk menguji dan meningkatkan performa personel bandara serta instansi terkait dalam menjaga keamanan dan keselamatan.
“Simulasi keadaan darurat ini diharapkan dapat meningkatkan sistem dan prosedur, kemampuan sumber daya manusia, peralatan, serta kesiapan dalam menghadapi periode puncak akhir tahun,” tutup Armin.