Dr. H. Rohidin Mersyah (Gubernur Bengkulu)
Bengkulu, Wordpers Indonesia – Konsistensi penyusunan perencanaan yang mengedepankan prinsip integrasi dengan perencanaan pusat dan daerah, membawa pemerintah provinsi (Pemprov) Bengkulu meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Bappenas 2021 kategori terbaik ke-3. Sementara kategori terbaik 1 diisi Sumatera Barat dan Provinsi Jawa Barat kategori terbaik 2.
Raihan PPD ini merupakan untuk kedua kalinya. 2 tahun berturut-turut, Pemprov Bengkulu berhasil bertahan di posisi ke 3 besar dan mengungguli posisi Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur yang saat ini hanya berada pada 10 provinsi terbaik PPD 2021.
Pemprov Bengkulu dinilai memiliki perencanaan yang komprehensif, terukur, dan dapat dilaksanakan dan mampu melaksanakan kegiatan secara efektif-efisien dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan. Terus berinovasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
Maka dari itu, Bappenas sangat mengapresiasi Pemerintah Provinsi Bengkulu atas prestasi yang dapat dipertahankan selama 2 tahun berturut-turut. Hal ini adalah bentuk komitmen dari Pemprov Bengkulu untuk mewujudkan Bengkulu Maju, Sejahtera dan Hebat.
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa membagi 3 kelompok pemimpin daerah. Pertama, pemimpin yang punya gagasan orisinal. Menurut Menteri Suharso, orisinalitas sangat penting sekali dalam sebuah perencanaan pembangunan daerah.
“Gagasan orisinal yang berawal dari policy option yang efektif pasti melahirkan inovasi kebijakan.
Artinya tidak selamanya kepentok dengan ketiadaan anggaran,” kata Suharso Monoarfa pada Launching Buku Knowledge Sharing Pembangunan Daerah: Praktik-Praktik Cerdas 2019-2020 dan Penyerahan Piala Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2021 dan Penghargaan Khusus di Menteng Jakarta Pusat, 25/11/2021.
Dia menjelaskan, bahwa dengan keterbatasan anggaran yang terjadi, tidak hanya di daerah melainkan juga di pusat menuntut adanya inovasi kebijakan untuk keberlangsungan sebuah pembangunan.
Kedua, pemimpin yang memiliki gagasan untuk memperbaiki pengelolaan pemerintahan atau mengubah manajemen dalam rangka mendorong percepatan pelaksanaan pembangunan. Dan ketiga, pemimpin yang mempu mengubah sesuatu yang ada (existing), diubah menajdi luar biasa.
“Sesuatu yang ada (existing) dirubah seakan-akan baru tanpa mengandalkan anggaran daerah. Bentuk kreativitas seperti baik sekali untuk dilanjutkan dan ditiru oleh daerah-daerah lain,” pungkasnya.
Sementara Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang mendapatkan kesempatan menyampaikan testemoni atas capaian prestasi ini menyampaikan bahwa penghargaan ini bukanlah tujuan utama tetapi merencanakan pembangunan yang kolaboratif, partisipatif dan visioner yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah itu yang lebih utama.
Rohidin bertekad, ke depan, akan terus mendorong 9 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Bengkulu agar dapat meraih hal yang sama untuk menyamakan ritme pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Bengkulu yang lebih cepat.
“Saya berterima kasih khususnya kepada Bappenas dan Tim Penilai, kawan-kawan ASN, Anggota DPRD, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, civil society dan untuk semua pihak yang ikut mengawal proses
perencanaan dan pembangunan daerah di Provinsi Bengkulu,” pungkasnya.