Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

Tiwi Rizki Guru Paud Terpadu Tunas Harapan Judul Artikel Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

Oleh: Tiwi Rizki

Anak adalah seorang  lelaki  atau  perempuan yang belum  dewasa    atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, di mana kata “anak” merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.

Menurut psikologi, anak adalah periode perkembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah, kemudian berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.

Berdasarkan UU Peradilan Anak. Anak dalam UU No.3 tahun 1997 tercantum dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “ Anak adalah orang dalam perkara anak nakal yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun (delapan belas) tahun dan belum pernah menikah

Tantrum adalah keadaan ketika anak meluapkan emosinya dengan cara menangis kencang, berguling-guling di lantai, hingga melempar barang.

Tantrum biasanya dialami oleh anak yang berusia 1-4 tahun. Namun, tidak hanya pada anak-anak, orang dewasa pun bisa mengalami tantrum. Ketika Si Kecil mengalami tantrum, Bunda sebaiknya jangan panik dan ikut terbawa emosi.

Orang tua sering menjumpai anak yang memiliki emosi tidak terkontrol seperti anak kerap menangis, menjerit atau berguling di tempat umum sebaiknya tidak perlu cemas. Biasanya hal ini dialami oleh para balita dan merupakan kemarahan sesaat.

Kejadian tantrum pada anak erat kaitannya dengan cara berkomunikasi pada anak tersebut. Anak dengan usia 1,5-2 tahun memiliki kendala bahasa yang belum lancar, sehingga anak belum bisa mengenali emosi yang dirasakannya. Peran orang tua sangat penting, ketika anak mulai tantrum dengan melakukan hal seperti nangis menjerit, berguling hingga memukul orang tua terlihat wajar dan normal namun orang tua harus bisa mencoba untuk menghentikan amukannya.

Apa sih yang menjadi penyebab Tantrum Pada Anak ?

Tantrum pada anak terjadi karena Si Kecil mengalami kondisi yang tidak nyaman, namun ia tak bisa mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata sehingga ia mengekspresikannya lewat emosi kemarahan yang tak terkontrol. Ungkapan perasaaan sebagai hasil dari kondisi yang tak nyaman ini bermacam-macam, mulai dari diam, menangis, marah, menjerit, ngambek, sampai melakukan tindakan fisik seperti memukul orang-orang di sekitarnya atau menghentakkan kaki ke tanah.

Selalu tenang menghadapi Tantrum pada anak dan jangan emosi ya bund….

Cara atasi tantrum pada anak yang paling mudah adalah dengan menuruti kemauan anak, namun itu menjadi kebiasaan yang tidak baik karena ia akan melakukan hal itu lagi . Bilamana sang anak sudah melewati usia 5 tahun tapi masih tantrum itu terjadi karena orang tua tidak memberikan disiplin. Atasi tantrum pada anak bisa dengan melakukan komunikasi yang baik pada anak dengan mencari tahu apa keinginan anak. Lakukan pujian bila ia berperilaku baik dan katakan kepada anak kalau Anda tidak menyukai perilakunya yang buruk dan jangan sekali kali memarahi anak.

“Penulis adalah seorang guru PAUD Terpadu Tunas Harapan yang bertugas di Desa Tanjung Jaya Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu Lahir di Tanjung Jaya 22 April 1989”