Teupah Barat, Word Pers Indonesia – Generasi muda Desa Salur kembali mengajak kaum muda untuk melestarikan kembali kebudayaan Simeulue yang mulai terkikis oleh perkembangan zaman modern, salah satunya budaya Nandong yang dilakukan dengan alat peraga gendang.
Kekayaan budaya Simeulue yang diwariskan oleh para nenek moyang harus terus di lestarikan dan dijaga oleh kaula muda. Kebudayaan yang mulai terkikis oleh perkembangan waktu dan jaman dengan terus di lestarikan dan di perkenalkan kepada kaum muda sehingga akan terus melekat dan terjaga.
Budaya nandong ini telah di lestarikan dari jaman dahulu yang di lakukan para nenek moyang atau orang orang tua kita terdahulu sampai saat ini masih ada, namun hal ini tidak seperti dahulu lagi populer nya karna kurangnya peminat.
Budaya nandong ini biasanya di lakukan saat acara acara penting antara lain acara pernikahan, khitanan dan acara adat lainnya.
Nandong ini di lantunkan dengan kekayaan syair-syair yang penuh makna dan kemerduan suara, kisah hidup, perjalanan dan lain lainnya.
Dengan mulai kurangnya orang-orang simeulue yang meminati budayanya sendiri, sehingga para pemerhati budaya dan pemuda serta para orang orang tua Gampong desa salur kembali mengajak kaum generasi (kaum muda) untuk terus melestarikan budaya budaya yang telah tertanam sejak dulu yang telah ada dari nenek moyang kita.
Zaman boleh berubah, namun budaya harus tetap di jaga dan di pertahankan. (Wak rimba)