Klinik Muhammadiyah BS Diputus Kontrak BPJS, Ternyata Ini Penyebabnya

Tim SMO Investigasi Klinik Muhammadiyah Bengkulu Selatan

Bengkulu Selatan, Wordpers Indonesia – Senin (19/1/21), Personel Sekber media Online (SMO) ramai-ramai melakukan konfirmasi perihal adanya isu Klinik yang berhenti beroprasi usai di putus kontrak oleh BPJS.

Klinik yang terletak di depan Polres Bengkulu selatan, ini tidak lagi beroprasi dan terlihat sepi dan terbengkalai.

Menindak lanjuti informasi yang beredar ini, tim SMO yang di pimpin langsung oleh Sevtemi melakukan investigasi menyeluruh, sesampainya di klinik tersebut, awak media SMO sangat terkejut melihat keadaan klinik tersebut sangat sepi dan terlihat soalah-olah sudah tidak ada kegiatan lagi.

Tim SMO Investigasi Klinik Muhammadiyah Bengkulu Selatan

Melihat hal ini awak media semakin penasaran, ada apa sebenarnya yang terjadi, sehingga klinik ini terlihat lengang, lantas awak media bertanya kepada salah seorang yang mengaku karyawan klinik tersebut.

“Akhir-akhir ini memang hampir tidak ada pasien yg datang ke klinik ini baik berobat atau keperluan lannya,” Ujar karyawan kepada tim SMO

Sangat disayangkan klinik yang katanya memiliki orang penting di daerah ini, diterpa isu tak sedap, pasalnya menurut informasi investigasi awak media di klinik tersebut dan ke instansi-instansi terkait mendapati terdapat banyak kejanggalan-kejanggalan mengapa klinik tidak beroprasi seperti biasanya.

Menurut karyawan tersebut yang mengatakan kalau sepinya klinik ini sejak di putusnya hubungan kerja sama dengan BPJS.

Dengan menambah rasa penasaran awak media melanjutkan penelusuran ke kantor BPJS, sayangnya diinstansi ini saat tim SMO melakukan konvermasi tidak ada satupun yang berani untuk menjelaakan.

Hal ini disampaikan langsung oleh security kantor BPJS, “kalau mau bertanya tunggu kepala kantor saja, sekarang kepala kantor sedang dinas di luar, bertemu saja hari kamis,” ungkapnya.

Dengan demikian awak media tidak terhenti sampai disana, awak media Melanjutkan investigasi ke kantor KTSP.

Di Kantor KTSP tim SMO mendapatkan informasi yang sedikit lumayan, dijelaskan memang benar untuk izin pernah diurus, tapi mereka kurang faham sampai dimana?

Untuk kelengkapan data awak media yang tergabung dalam SMO ini akan melanjutkan penelusuran

Untuk penelusuran selanjutnya awak media akan menanyakan perihal perizinan apakah ada dalam persyaratan pendirian klinik tersebut harus mempunyai Ipal (Instalasi Pembuangan Limbah), karena menurut pengamatan awak media ke lokasi, di klinik tersebut tidak didapati tempat pembugan limbah khusus, limbah hanya di letakkan di dalam kantong plastik dan diletakkan dibawah tangga.

Sampai berita ini diterbitkan upaya menghubungi pimpinan instansi-instansi terkait, masih dalam Peroses.

Dalam hal ini tim investigasi Sekber media online (SMO) Sevtemi angkat bicara “Dalam hal ini sekber media akan terus menelusuri perihal apa penyebab diputusnya BPJS Pada klinik tersebut,” Tegas Temi sembari menjelaskan kepada masyarakat.

Menurut Temi, dirinya mendapatkan Informasi kalau diputusnya BPJS ini karena di duga adanya penyalahgunaan kapasitas dan penyalahgunaan data pasien BPJS.

“Kalau ternyata ini benar, kita akan telusuri sampai dimana penyalahgunaan ini !, dan akan melaporkan tindakan tersebut kepada penegak hukum, karena ini akan merugikan Negara! apabila terbukti kami sekber media akan usut tuntas !,” Tegas Temi sembari mengakhiri penjelasannya. (Ali)

Kontributor : Alidina

Editor : Taufik Hidayat