Bogor, Word Pers Indonesia – Semakin memantapkan diri dalam berorganisasi, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Bogor Raya melakukan Rapat internal bersama yang berlangsung di Gedung DPRD Kota Bogor. Sabtu, (30/07/2022).
Rapat tersebut dilaksanakan, mulai perombakan pengurus harian, rekruitmen anggota, rancangan tugas pokok jajaran, dan serta pemantapan depertemen otonom tidak luput dibahas. Hal itu bertujuan agar DPD SWI Bogor Raya dapat menjalankan roda organisasi seusai dengan amanat misi profesional dan sejahtera.
Ketua DPD SWI Bogor Raya, Yusuf Mulyadi, ST. berharap baik kepada semua jajaran anggota pengurus agar menjalankan organisasi profesi dengan profesional sesuai pokok pers, amanat undang-undang dan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi.
“Kami harap baik pengurus maupun anggota lebih profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai insan pers, karena kita ini merupakan salah satu pilar demokrasi. Maka kami juga menentang penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian dalam menulis berita,” Harapnya.
Sisi lain berbeda dari lainnya, inovasi DPD Bogor Raya akan membentuk badan otonom yang nantinya akan terbentuk guna menunjang jajaran anggota organisasi tingkat DPD.
Salahsatunya seperti badan hukum bidang usaha, dengan pertanggung jawaban secara penuh ketua DPD Bogor Raya, usaha independen tersebut akan berjalan tanpa melibatkan secara langsung jajaran anggota DPD. Tetapi tetap harus berkoordinasi terhadap jajaran pengurus daerah Bogor Raya.
Pasif Income Untuk Jajaran Anggota dari Badan Otonom
Seperti halnya Komisaris dan Direktur dalam perusahaan. DPD Bogor Raya akan berinvestasi dalam usaha mandiri layaknya Komisaris dan nanti hasil keuntungannya akan dibagikan secara merata seusui aturan main DPD.
Terpisah bagi Direktur, nantinya pengelola usaha mandiri bukanlah anggota dari DPD Bogor raya. Hal itu sengaja terpisahkan agar menjaga independensi suatu organisasi profesi berkutat dengan perputaran uang usaha mandiri.
Sejalan demikian, Sekertaris DPD SWI Bogor Raya, Buchari berpendapat bahwa dalam suatu organisasi profesi masih berkutat dengan uang, maka niscaya tinggal menunggu kehancuran.
” Untuk menjalankan roda organisasi sangat dibutuhkan uang, tapi organisasi berkutat dengan persoalan uang tinggal menunggu kehancuran” Ujar Buchari.
Untuk mengantisipasi itu kata dia, semua agar tidak timbul kehancuran. Pengurus atau pelaku organisasi harus menciptakan bidang usaha yang akan menghidupkan organisasi tumbuh dan berkembang.
“Kedepan dengan tercipta bidang usaha yang akan terbentuk, diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi pengurus maupun anggota demi menjaga profesionalisme wartawan” Pungkasnya.(Wak Rimba)