Wordpers.id, Kepahiang – Setelah 2019 lalu pihak pemerintah Desa Tanjung Alam Kabupaten Kepahiang akhirnya kembali mendatangi pihak PLTA Musi, kedatangan pihak pemerintah desa Tanjung Alam kali ini untuk menagih janji terkait rekomendasi kajian ilmiah Universitas Bengkulu (UNIB), Senin, (1/2/2021).
Kepala Desa Tanjung Alam, Ferry Marzoni mengatakan pada tahun lalu pihaknya sudah melakukan mediasi kedua dengan pihak PLTA Musi dengan salah satu keputusan melakukan kajian ilmiah ke UNIB.
“Satu tahun lalu kita sepakat untuk menunggu hasil kajian dari UNIB, setelah satu tahun dari kajian UNIB belum ada proses capaian yang dilakukan dan belum juga ada tindaklanjutnya,” Jelas Ferry
Lanjutnya, setelah itu harusnya ada rehabilitasi hutan dan dan pengerukan sendimen waduk PLTA musi, agar mengurangi genangan air di areal sungai desa Air Hitam dan Tanjung Alam.
“Kalau mengenai pengerukan di area sungai musi itu memang sudah kewajiban mereka, akan tetapi untuk daerah dan desa yang ada di sekitarnya mestinya harus dilakukan pengerukan juga agar mengurangi dampak genangan,” ungkapnya
Ferry menambahkan, hal ini bukan main-main dan sudah menjadi bahasan di tingkat DPRD dan pemerintah daerah kabupaten Kepahiang.
“Kami ingin adanya solusi nyata dari pihak PLTA Musi, agar desa kami tidak mengalami kebanjiran dan longsor saat musim hujan turun selain itu kami juga meminta agar melakukan pembebasan lahan pada areal terdampak,” harap Ferry
Diketahui setelah melakukan mediasi yang cukup alot, pihak pemerintah desa Tanjung Alam belum merasa puas atas jawaban yang diberikan pihak PLTA Musi dan kedepan pihak pemerintah desa Tanjung Alam akan melakukan upaya mediasi ke instansi pemerintahan agar menemukan hasil yang diinginkan. (TJA)