Peranan Perempuan Dalam Sejarah Perpolitikan Indonesia

Catatan Kritis Demokrasi Pemilu 2024

Oleh: Juliyanti SP.d.

Peranan perempuan dalam sejarah perpolitikan Indonesia telah berkembang seiring dengan perjalanan waktu. Meskipun awalnya dibatasi oleh norma sosial dan budaya yang patriarkal, perempuan Indonesia telah berjuang untuk mendapatkan hak-hak politik dan terlibat secara aktif dalam proses perpolitikan negara.

Berikut adalah beberapa contoh peran perempuan yang signifikan dalam sejarah perpolitikan Indonesia:

Raden Ajeng Kartini (1879-1904): Kartini dikenal sebagai salah satu tokoh pejuang emansipasi perempuan Indonesia. Melalui surat-suratnya yang terkenal, ia mengadvokasi hak-hak perempuan dan akses mereka terhadap pendidikan. Meskipun tidak secara langsung terlibat dalam perpolitikan, Kartini menjadi inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia untuk mencapai kesetaraan.

Dewi Sartika (1884-1947):

Dewi Sartika adalah seorang pendidik dan tokoh perempuan Indonesia yang berjuang untuk pendidikan perempuan. Dia mendirikan sekolah untuk perempuan pertama di Indonesia, yaitu Sekolah Isteri (sekarang dikenal sebagai Sekolah Kartini), yang bertujuan memberikan pendidikan modern kepada perempuan Indonesia. Perjuangannya untuk pendidikan perempuan memberikan kontribusi besar dalam pemahaman perempuan dan mempengaruhi perpolitikan Indonesia.

Fatmawati Soekarno (1923-1980):

Fatmawati adalah istri pertama Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Selain terlibat sebagai Ibu Negara, Fatmawati juga terlibat aktif dalam gerakan nasionalis dan sosial. Ia mendirikan organisasi wanita bernama “Karya Wanita” yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga.

Hj. R. Ayu Siti Hartinah (1943-1984):

Lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto, ia merupakan istri dari Presiden kedua Indonesia, Soeharto. Meskipun tidak menonjol lebih menonjol dalam hal sosial dan kesejahteraan, Ibu Tien juga ikut berperan dalam mendukung program-program pembangunan dan kemajuan Indonesia pada masa itu.

Megawati Soekarnoputri (lahir 1947):

Megawati adalah putri dari Presiden Soekarno dan menjadi Presiden Indonesia kelima pada tahun 2001 hingga 2004. Dia adalah perempuan pertama yang menikah sebagai presiden di Indonesia. Kepemimpinannya memainkan peran penting dalam mengonsolidasikan demokrasi dan memperkuat peran perempuan dalam perpolitikan Indonesia.

Sri Mulyani Indrawati (lahir 1962):

Sri Mulyani adalah ekonom dan politisi Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia. Dia telah berperan dalam mengelola kebijakan ekonomi Indonesia dan mendapatkan pengakuan internasional atas kinerjanya. Keberhasilannya dalam bidang ekonomi memberikan inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk terlibat dalam bidang politik dan pemerintahan.

Susi Pudjiastuti (lahir 1965):

Susi Pudjiastuti adalah pengusaha dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia. Sebagai seorang pengusaha sukses, ia memberikan kontribusi dalam pengembangan sektor pengeluaran dan perikanan Indonesia. Kepemimpinannya membawa perubahan dalam industri tersebut dan menginspirasi perempuan untuk terlibat dalam sektor ekonomi yang dilakukannya secara tradisional

Hj. Krisdianti Kardono (1941-2018):

Ibu Krisdianti adalah seorang politisi dan tokoh perempuan Indonesia yang aktif dalam gerakan perjuangan kemerdekaan dan perpolitikan Indonesia. Ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan juga pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), mana ia berperan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan mempromosikan demokrasi.

Puan Maharani (lahir 1973):

Puan Maharani adalah politisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Sebagai putri Megawati Soekarnoputri, ia juga merupakan anggota PDIP dan memiliki peran penting dalam politik Indonesia. Puan Maharani menjadi contoh perempuan yang berpengaruh dalam pemerintahan dan membawa suara perempuan ke dalam keputusan-keputusan politik.

Retno Marsudi (lahir 1962):

Retno Marsudi adalah diplomat dan politisi Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri. Ia adalah wanita pertama yang menduduki posisi tersebut di Indonesia. Melalui peran penuangannya, Retno Marsudi telah memperkuat hubungan luar negeri Indonesia dan berperan dalam mengatasi isu-isu global serta mempromosikan peran perempuan dalam diplomasi.

Peranan perempuan dalam sejarah perpolitikan Indonesia terus berkembang, dan semakin banyak perempuan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan politik serta berkontribusi dalam membangun negara. Meskipun masih ada tantangan dan hambatan yang harus diatasi, partisipasi perempuan dalam politik semakin meningkat dan memiliki dampak yang positif terhadap pembangunan dan pemerataan di Indonesia.

Editor: Taufik Norodom Sihanouk