Bengkulu – Bahaya radiasi ponsel kerap kali dianggap remeh oleh banyak orang, terutama saat malam hari menjelang tidur. Tanpa disadari, kebiasaan tertidur sambil bermain ponsel justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Aktivitas seperti menonton film, mendengarkan musik, atau membaca berita sebelum tidur sering kali membuat seseorang tertidur dengan ponsel masih dalam genggaman atau berada sangat dekat dengan kepala.
Tidur dalam kondisi seperti ini berisiko meningkatkan paparan radiasi elektromagnetik dari ponsel. Meskipun tingkat radiasinya tergolong rendah, tetap saja radiasi tersebut dapat diserap oleh tubuh dan mengganggu produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang mengatur pola tidur. Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang mengalami insomnia, kualitas tidur yang buruk, dan kelelahan yang berkepanjangan. Selain radiasi, paparan cahaya biru dari layar ponsel juga menjadi penyebab terganggunya tidur. Cahaya ini menekan produksi melatonin dalam tubuh, sehingga membuat otak tetap terjaga dan sulit merasa mengantuk, meskipun tubuh sebenarnya sudah lelah.
Untuk menjaga kualitas tidur dan meminimalkan paparan radiasi, disarankan agar ponsel tidak diletakkan di dekat kepala saat tidur. Jauhkan ponsel dari tempat tidur dan hindari meletakkannya di bawah bantal atau di samping kepala. Gunakan jam alarm konvensional sebagai pengganti alarm ponsel agar tidak perlu meletakkan ponsel di dekat tempat tidur.
Selain itu, mematikan ponsel atau mengaktifkan mode pesawat sebelum tidur juga bisa menjadi pilihan yang lebih aman. Membatasi penggunaan ponsel sebelum tidur, serta tidak memegang ponsel saat sudah mengantuk, akan membantu tubuh masuk ke fase istirahat yang lebih berkualitas.
Kebiasaan kecil ini, jika dilakukan secara konsisten, akan berdampak besar pada kesehatan jangka panjang. Tidur yang cukup dan berkualitas adalah kebutuhan dasar tubuh yang tidak bisa ditawar, dan gangguan sekecil apa pun—termasuk dari ponsel—sebaiknya dihindari demi menjaga keseimbangan fisik dan mental.