Feature Oleh: Novita Lestari
Uang bisa dicari, kebersamaan tak bisa diganti. Inilah makna keluarga sejati versi GOT7. Kisah kehangatan dan solidaritas mereka membuktikan bahwa ikatan keluarga tidak perlu hubungan darah dan bisa tercipta atas pilihan.
GOT7 merupakan boy group asal Korea Selatan. Perjalanan karier mereka dimulai pada 16 Januari 2014 di bawah naungan agensi JYP Entertainment. Terdiri atas tujuh anggota dengan sifat serta latar belakang berbeda yaitu Im Jaebeom, Mark Tuan, Jackson Wang, Park Jinyoung, Choi Youngjae, BamBam, dan Kim Yugyeom.
Pada Mei 2025, GOT7 menggelar konser bertajuk Nestfest di Bangkok, Thailand. Antusiasme luar biasa tidak hanya datang dari kalangan penggemar, tetapi bagi para anggota GOT7 sendiri. Fakta bahwa mereka sudah berpisah agensi sejak 2021, tidak menyurutkan semangat mereka untuk berkumpul bersama di atas panggung sebagai grup utuh.
Konser itu bukan sekadar pertunjukan musik biasa, ini adalah sebuah perayaan dan pengingat bahwa GOT7 masih hidup, masih bersama, dan masih menyimpan cinta yang sama seperti dulu. Padahal, masing-masing anggota disibukkan oleh proyek solo, promosi individual, dan kesibukan masing-masing. Kesetiaan semacam itu tidak bisa dibuat-buat. Itu murni tumbuh dari hati, dari perjalanan panjang masa pelatihan sebagai idola, juga dari jatuh bangun bersama di dunia industri hiburan yang keras.
“Para anggota sangat tulus. Itu benar-benar nyata. Jadi, kalau aku punya jadwal untuk GOT7, aku akan membatalkan jadwal pribadiku dan tetap datang,” ungkap Jackson saat berbincang dengan Dong-Hae dikutip dari akun YouTube @iamdongbaek.
Diketahui, konser tersebut hampir dibatalkan karena salah satu anggota, Jackson, memiliki jadwal tur konser solonya yang berbenturan dengan agenda GOT7. Situasinya rumit. Kontrak telah ditandatangani, tim produksi telah disiapkan, dan membatalkan jadwal itu berarti membayar penalti besar. Dalam situasi seperti ini, banyak yang mungkin memilih menjalani kegiatan masing-masing. Akan tetapi, tidak dengan GOT7.
Jackson memutuskan untuk menunda konser solonya demi hadir bersama enam saudaranya itu di atas panggung GOT7. Keputusannya bukan hal kecil, ada konsekuensi finansial yang harus ditanggung. Tapi lagi-lagi, GOT7 membuktikan bahwa mereka adalah keluarga. Bukan hanya Jackson yang menanggung beban itu, tetapi seluruh anggota berinisiatif untuk patungan dan membayar penalti bersama.
Kejadian mengejutkan tersebut diketahui penggemar setelah sosok ibunda BamBam membagikan cerita melalui siaran langsung di akun Tiktok miliknya @kochakom842. Hal itupun kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.
GOT7 mengajarkan bahwa keluarga bukan hanya soal status, melainkan soal komitmen. Mereka berdiri sebagai kesatuan tujuh individu yang tak pernah benar-benar pergi. Dalam cerita mereka, konser yang hampir gagal itu justru menjadi kisah paling berharga tentang arti sebuah keluarga.
Penulis Adalah Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta