Perbandingan Anggaran Makan Rusa vs Beasiswa Mahasiswa: Sumardi Sebut Tak Tepat dan Tak Akurat

Bengkulu, Word Pers Indonesia Ketua Tim Pemenangan Romer Sumardi menanggapi pemberitaan “Anggaran Makan Rusa Lebih Besar dari mahasiswa”. Sumardi menilai sumber pemberitaan itu tidak menjabarkan keseluruhan anggaran beasiswa yang ada. Padahal dalam pemberian beasiswa ini terbagi dengan beasiswa prestasi pembinaan minat, bakat dan kreativitas.

“Itu hanya dibaca bea siswa prestasi untuk satu orang, tidak dibaca segmen lainnya seperti beasiswa prestasi, pembinaan minat, bakat dan kreativitas itu ada berjumlah dua miliar delapan ratus tujuh puluh empat juta. Ini belum termasuk beasiswa perangkat desa, S1, S2, S3 dan aparatus sipil negara (asn),” terangnya

Sumardi menjelaskan bahwa anggaran untuk beasiswa pada tahun 2025 ini meningkat. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang lebih kompeten dan berkualitas. Dengan peningkatan anggaran tersebut, diharapkan lebih banyak masyarakat yang dapat mengakses pendidikan yang lebih baik, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Anggaran ini diketahui dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu dan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bengkulu.

Oleh karena itu, jika anggaran beasiswa dibandingkan dengan anggaran makanan rusa yang sebesar Rp 180 juta, hal ini bisa dianggap tidak tepat. Pembaca yang memahami data dari Pemda Provinsi Bengkulu akan menyadari bahwa perbandingan tersebut tidak relevan, karena kedua anggaran tersebut memiliki tujuan yang sangat berbeda. Anggaran beasiswa bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM, sedangkan anggaran makanan rusa terkait dengan pemeliharaan lingkungan dan satwa.

“Kalau dijumlahkan seluruhnya ini meningkat dari tahun 2024 sampai tahun 2025 sebesar berjumlah Rp 6.293.760.000. Tersebar di tiga OPD di Pemda Provinsi Bengkulu. Ya kalau dibandingkan makan rusa dengan kelompok mahasiswa berprestasi, maka itu tidak objektif karena tidak dimasukan semua anggaran keseluruhannya. Jadi logika saja, selama tiga tahun hanya 150 juta saja tidak mungkin padahal ada beasiswa bakat dan kreativitas. Kemudian perangkat desa dimana tempatnya dan asn yang sekolah S2, S3 dan Doktor dimana tempatnya makanya harus dijabarkan,” tambahnya.

BACA JUGA:  Rakyat Tuntut, Standar Kelayakan Prioritas Media Gunakan APBD Disinfokom Mukomuko

Sumardi menekankan pentingnya penyampaian informasi kepada masyarakat harus didasarkan pada data yang lengkap dan akurat. Ia meminta agar informasi yang diberikan tidak disajikan secara sepenggal atau setengah-setengah, melainkan seluruh data yang ada harus dijabarkan secara utuh. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan gambaran yang jelas dan memahami informasi secara lebih baik.

“Saya kira ini kurang akurat, makanya untuk mensajikan informasi ke masyarakat agar berbasis data. Jangan sepenggal saja, harus dijabarkan semua data nya,”

Rincian Anggaran Beasiswa Tahun 2024

Oplus_131072

Bea siswa Mahasiswa Prestasi berjumlah 150 juta rupiah.

Bea Siswa Leader Ship Program sebesar 1,5 Miliar Rupiah.

Beasiswa Berprestasi 350 juta rupiah.

Belanja Beasiswa aparatur pemerintah desa 810 juta rupiah.

Beasiswa Pendidikan PNS Rp 64.380.000

Total anggaran ini sebesar Rp 2.874.380.000

Anggaran Beasiswa Tahun 2025 Meningkat per dinas

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemda Provinsi Bengkulu

Pembina Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa
Rp 1.500.000.000
Rp 150.000.000

Pengembangan Karir dan Tenaga Pendidik SMA

Rp 90.000.000

Pengembangan Karir dan Tenaga Pendidik SMK

Rp 260.000.000

Pengembangan Karir dan tenaga pendidik di satuan pendidikan khusus

Rp 5.000.000

Pembinaan Aparatur pemerintah desa

Rp 1.350.000.000

Pengelolaan Pendidikan lanjutan ASN

Rp 64.360.000

Total Rp 3.419.380.000

Anggaran itu tersebar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu dan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bengkulu. (*)