Oleh: IzHarry Agusjaya Moenzir I
Buntut dari adanya penyelewengan dana bantuan dari BUMN, PWI selama beberapa bulan terakhir ini dilanda huru-hara. Korupsinya tidak besar-besar amat, hanya sekitar 2M saja, tetapi kredibilitas PWI jadi luluh berantakan.
Ketua Hendry Ch. Bangun dan kelompoknya dipecat, tapi dia membandel dengan bertahan. Bahkan dia malah melakukan tindak pemecatan balik terhadap beberapa pengurus dan membekukan beberapa cabang PWI Daerah.
Gonjang-ganjing itu bagaimana pun harus dihentikan. Nama PWI harus dijaga. Caranya sederhana, bikin Kongres Luar Biasa. Orang-orang yang korup dicopot. Lantak Ketua yang korup, lantik Ketua yang bersih.
Di Grand Paragon Hotel, Jakarta, para wartawan berkumpul di hari Minggu kemarin untuk memilih Ketua baru.
Tidak sulit ternyata, karena bukti-bukti nyata tentang korupsi itu bisa dilihat kasat mata. First thing first. Pecat orang-orang yang korupsi. Setelah itu benahi diri. Jaga marwah dan integritas wartawan.
Sesungguhnya, ini bukan upaya yang mudah, karena godaan terhadap wartawan sangat banyak. Kita sama-sama tahulah, banyak wartawan yang bisa dibeli dan digoda dengan uang dan jabatan. Masih banyak wartawan bermain politik dan menjual diri. Bahkan ada juga wartawan yang sama sekali tidak bisa menulis berita.
Ini tantangan bagi Zulmansyah Sekedang. Sebagai Ketua baru, dia dihadapkan kepada masalah kredibilitas wartawan. Dan itu tidak mudah, Bro!!! Silap-silap, kalau tak bijak dalam memimpin, bisa terpeleset juga ‘barang’ tu.