Kota Bengkulu, Word Pers Indonesia – Di sudut kota Bengkulu, tepatnya di pelabuhan kecil yang terlihat oleh mata banyak orang ketika melintasi jembatan, terdapat kisah perjuangan yang tak terlupakan dari para nelayan yang hidup dari laut.
Jimy, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) yang bertugas di salah satu kapal nelayan, berbagi pengalaman tentang tantangan dan harapan yang dihadapi oleh komunitas nelayan setempat.
“Sudut kota ini adalah rumah bagi kami, nelayan yang hidup dan menggantungkan harapan pada hasil laut,” ungkap Jimy, sambil menatap horison yang luas di hadapannya. “Namun, perjuangan kami di sini tidaklah mudah.”
Jimy menceritakan keluhannya tentang kondisi peralatan yang sudah tua dan sering rusak, membuat mereka harus bertarung dengan ombak yang ganas tanpa perlengkapan yang memadai. “Kami berlayar setiap hari dengan peralatan yang sudah usang, seringkali harus memperbaiki sendiri di tengah laut,” tambahnya dengan nada penuh semangat.
Meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan, semangat para nelayan di sudut kota Bengkulu tetap membara. Mereka memiliki harapan besar untuk masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan generasi mendatang. “Kami tetap berharap bahwa suatu hari nanti, kondisi kami akan membaik. Kami ingin memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak kami,” ujar Jimy dengan penuh keyakinan.
Setiap hari, nelayan seperti Jimy melaut dengan penuh semangat dan tekad yang kuat, menghadapi segala rintangan dan bahaya yang mengintai di laut. Kehadiran mereka di sudut kota Bengkulu menjadi simbol keteguhan dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.
Dengan harapan yang membara di hati, para nelayan ini terus melaut, menjaring mimpi-mimpi mereka di tengah gelombang kehidupan yang kadang menghempas, namun juga kadang mempersembahkan berkah yang melimpah. Semangat mereka menjadi pendorong bagi perubahan yang lebih baik bagi komunitas nelayan di sudut kota Bengkulu.