Perpusda Bengkulu Buka Layanan Digital E-Perpus dan E-book

Bengkulu, wordpers.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu saat ini dalam proses pembukaan kembali layanan pinjam buku dan baca ditempat. Sementara belum buka, namun perpusda memiliki perpustakaan digital (e-perpus prov Bengkulu) dengan koleksi 3 ribu buku yang dapat di akses.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd, mengatakan saat ini perpus masih buka. Hanya saja untuk pelayanan pengembalian buku. Karena buku yang dipinjam oleh masyarakat ini ada periode peminjaman dan jaminannya. Seperti KTP, SIM.

“Kita tutup. Saat ini kita menunggu petunjuk dari pusat untuk pelayanan. Keterbatasan layanan bukan halangan. Kita punya Perpustakaan Digital. Bisa diakses perpustakaan digital tersebut didownload play store. Untuk memubuka layanan kembali dengan memenuhi protokol kesehatan, kita juga sudah siap. Mulai dari alat pengukur suhu tubuh pengunjung, sarana cuci tangan yang refresentatif, semua wajib pakai masker, batasan jarak antara petugas dengan pengunjung, tempat baca dan ketersediaan hand sanitizer sudah ada. Kita hanya menunggu saja kapan diperbolehkan. In sya Allah dalam waktu dekat perpustakaan membuka layananan kembali,” ujarnya.

Sementara, Kepala Bidang Deposit Pengembangan Koleksi, Layanan dan Pelestarian Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Hj. Willy Purnama Hidayani, SH, MM mengatakan, guna melengkapi layanan perpustakaan daerah pihaknya melakukan pengembangan layanan koleksi bahan bacaan berupa koleksi buku dan koleksi buku digital atau e-book.

“Untuk e-book ada 3.000 koleksi buku. Kedepan, untuk memenuhi tuntunan kebutuhan pemustaka, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu juga menyiapkan layanan ruang multi media atau digital library,” ujar Willy.

Lanjutnya, disamping itu perpustakaan sudah mulai banyak berbenah. Mulai dari pelayanan, SDM, kualitas dari pustakawan, ASN yang fungsional umum yang bertugas menangani perpusatakaan, pengolahan buku, koleksi buku, turun pelayanan yang langsung dengan masyarakat dan pelestariannya.

”Kemudian kita berbenah dari sarana dan prasana. Mulai dari koleksi buku. Buku yang tidak update kita pinggirkan. Termasuk buku rusak. Lalu buku langka kita lestarikan. Ada juga untuk dihapus asetnya, ada juga kita serahkan ke perpus lain yang membutuhkan. Misalkan Perpus Komunitas, Anak Jalanan dan perpustakaan di daerah,” pungkasnya. (***)