wordpers.id– Pencapaian Provinsi Bengkulu sebagai Provinsi Terbaik ke-2 peraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2020 dari Bappenas RI merupakan bentuk kerja nyata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang sungguh-sungguh dalam membangun daerah. Bengkulu berhasil mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis ekowisata serta revitalisasi wisata alam dan historis didukung pengembangan SMK Pariwisata.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memaparkan, penilaian yang dilakukan Bappenas selaku lembaga kredibel mengacu pada parameter yang sesuai dengan indikator pembangunan yang ada. Sehingga Provinsi Bengkulu patut berbangga diri menempati posisi terbaik ke-2 yang diapit Jawa Timur sebagai terbaik ke-3 dan Jawa Tengah sebagai terbaik pertama.
“Bappenas merupakan institusi yang sangat kredibel untuk sebuah lembaga pemerintah. Bappenas tidak bekerja sendiri, dia melibatkan tim independen dan tahapan-tahapannya juga cukup panjang, mulai dari dokumen admnistrasi, persentasi, dan mereka crosscheck langsung ke lapangan,” jelas Gubernur Rohidin.
Gubernur menambahkan, parameter pembanding dengan mengkomparasi Bengkulu dengan provinsi lainnya terdiri dari tiga hal, meliputi sinergitas program, capaian program dan inovasi program yang disususun kepala daerah bersama jajaran OPD dan disetujui DPRD kemudian menjadi sebuah program pemerintah.
“Kalau dilihat dari kemasan sebuah provinsi tentu tidak akan sebanding dengan kita, provinsi tentangga memiliki wilayah yang lebih luas, jumlah APBD mereka jauh lebih besar, aktivitas ekonominya juga. Namun yang dinilai oleh Bappenas adalah tiga hal itu tadi, walau pun lingkup provinsi kita ini kecil tetapi Bappenas menilai sinergitas kita dengan pemerintah pusat, capaian peningkatan program kita seperti apa, inovasinya juga ada, sehingga provinsi ini bisa menjadi lebih baik,” papar Gubernur Rohidin.
Pembangunan di Bengkulu juga difokuskan pada upaya membuka ketertisolasian Bengkulu melalui transportasi udara maupun darat yang tentu akan berdampak juga pada sektor pariwisata. Sebelumnya, akses keluar-masuk Provinsi Bengkulu mengalami banyak kendala karena terbatasnya rute penerbangan dan keterbatasan akses transportasi darat.
“Selain membuka rute penerbangan yang baru, kita juga berhasil meyakinkan pemerintah pusat untuk membuka akses darat melalui tol dari pelabuhan Pulau Baai menuju Lubuk Linggau, Sumatera Selatan akses ini akan lebih potensial untuk mendongkrak ekonomi,” tambah Gubernur.
Hadirnya jalan tol kan mempercepat konektifitas perputaran ekonomi. Bila sebelumnya, jarak tempuh dari Bengkulu ke Sumatera Selatan membutuhkan waktu lebih dari 6 jam, maka ketika tol Bengkulu-Sumsel resmi beroperasi, jarak tempuh itu akan terpangkas dengan memakan waktu hanya sekitar 1 jam saja.
Hal ini akan tentu akan berdampak besar bagi perkembangan ekonomi. Bengkulu juga akan mempu menjadi beranda pengendali inflasi di wilayah Sumatera, karena bisa mengkonektivitaskan jalur logistik pada kawasan tengah. (Mc)