Realokasi Anggaran Tak Terduga Kominfo, Tangani Covid-19 Malah Beli ATK Senilai Rp 89 Juta

Wordpers.id, Bengkulu Utara – Rapat kerja hearing Panitia Khusus (Pansus) DPRD dengan Tim Gugus Tugas OPD terkait Belanja tak terduga (BTT), di Dinas penanganan Covid-19, terkesan tidak sesuai dengan SE Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Hearing dipimpin Ketua Pansus Febri Yudirman bersama Anggotanya serta beberapa kepala Dinas, bertempat di ruang paripurna DPRD.

Sejak Kamis (23/04) hingga kini mengisahkan kesedihan yang amat mendalam dan terus menjadi perbincangan hanggat ditengah masyarakat. Pasalnya saat ini masyarakat sangat membutuhkan sembako untuk bertahan hidup lantaran dampak dari Virus. Justru Anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) yang diajukan seharusnya untuk penanganan percepatan penyebaran Covid-19 sebesar Rp 89.180 juta rupiah di Dinas Komunikasi dan Informatika terkesan tidak tepat sasaran.

Di mana kondisi saat ini tidak tepat lagi untuk membeli peralatan kantor seperti membeli TV LED, Laptop, Genset dan lain lain. Untuk harga pembelian laptop pun terkesan pantastis dan terkesan wow yaitu harga 1 unit Rp 25 juta, TV LED 2 unit 14 juta, Genset 1 unit 15 juta, Tab 1 unit 18 juta, Kabel HDMI 2 unit 600 ribu, Kartu Prabayar 1 card 480 ribu, Licerice Aplikasi Zoom Cloud 3 bulan 500 ribu.


Mendengar paparan yang di sampaikan Kepala Kominfo Bengkulu Utara Sasman, Anggota Pansus Tommy Sitompul sekaligus Ketua Bapemperda langsung menjelaskan.

“Mestinya kalian itu beli beras untuk masyarakat dan bahan pokok lainya,saat ini masyarakat kita terdampak Covid-19 dan itu yang sangat dibutuhkan. Kok, masih terpikir beli kayak itu,” jelas Tommy Sitompul dengan nada tingginya.

Dengan begitu, Pasus DPRD berharap kepada seluruh SKPD yang tergabung dalam penaganan penyebaran pandemi Covid-19 dalam menggajukan Anggaran untuk tetap menggacu ke SE Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 440/2022/SJ tentang Gugus tugas percepatan penanganan Virus Corona daerah.

Hal serupa yang disampaikan Ketua Pansus Febri Yudirman, pihaknya  mengingatkan  SKPD yang masuk dalam tim gugus, agar merealisasikan BTT, sesuai diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri tentang penanggulangan penyebaran wabah virus yang terkena Dampak bagi masyarakat.

“Mestinya mereka lebih Fokus ke masalah masyarakat yang terdampak covid-19.Memang peralatan itu dibutuhkan,tapi prioritas yang terdampak dan memang betul betul membutuhkan,” tutup Febri.

Sumber : Tubarnews/Jonbew