1.110 Desa di Bengkulu Teraliri Listrik

Wordpers.id, Bengkulu – Pejabat Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Sumsel, Jambi, dan Bengkulu (PLN UIW S2JB) Agus mengatakan 1.110 desa di Provinsi Bengkulu telah teraliri listrik melalui program listrik desa.

“Program pengembangan pelayanan listrik ke desa terpencil di wilayah Bengkulu hampir rampung. Hingga kini telah mencapai 99 persen lebih,” kata Manajer Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Bengkulu, Agus, Rabu (13/01/2021).

Melihat data jangkauan pelayanan listrik desa telah mencapai 99 persen lebih, pihaknya optimis dalam satu atau dua tahun ke depan target seluruh desa bisa dijangkau pelayanan listrik PLN.

“Penambahan program listrik desa tahun ini hanya di tiga wilayah terpencil dan akan berlanjut tahun depan,” kata Agus.

Ketiga desa tersebut yakni Desa Langgar Jaya Kabupaten Kepahiang, Desa Sungai Lisai-TNKS Kabupaten Lebong dan Desa Lebong Tandai Hutan Bukit Mersam Kabupaten Bengkulu Utara.

Dia menjelaskan, perluasan jangkauan pelayanan listrik di wilayah kerja PT PLN S2JB sangat memungkinkan karena terus dilakukan penambahan pembangkit listrik baik yang dibangun PLN maupun pihak swasta.

Agus mengungkap berdasarkan peraturan Kementerian Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017, jumlah desa di Provinsi Bengkulu sebanyak 1.513 desa dan sudah mendapatkan distribusi listrik dari PLN 1.110 desa.

Lebih lanjut, PLN telah menganggarkan Rp32 miliar lebih untuk membuat desa di Bengkulu teraliri listrik. Anggaran tersebut digunakan untuk membangun jaringan listrik tegangan menengah serta beberapa unit gardu distribusi ke desa.

“Jaringan yang kami bangun adalah listrik tegangan menengah dan beberapa unit gardu untuk mengaliri listrik ke desa,” kata Agus.

Meski begitu, Ia mengaku, ada beberapa tantangan dan kendala dalam proses pembangunan jaringan listrik dan unit gardu yaitu akses jalan yang kurang baik pada saat mendistribusikan material jaringan. Sehingga proses pembangunan infrastruktur listrik ke desa membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Tiga desa yang belum teraliri listrik tersebut semuanya berada di daerah terpencil dan untuk sampai ke desa itu juga cukup sulit sehingga menghambat proses pendistribusian material jaringan,” tuturnya.