Warna-warni Ban, Tidak Seindah Kehidupan Pemiliknya
Oleh Bagus SLE
Bengkulu adalah salah satu provinsi dalam negara kesatuan Republik Indonesia, yang berada di pulau Sumatera. Berhadapan langsung dengan samudera Hindia yang bergelombang besar dan dengan hembusan angin yang kencang.
Memiliki garis pantai yang panjang dan sangat indah. Kota Bengkulu sendiri memiliki maskot pantai, yaitu Pantai Panjang yang memiliki pasir putih yang lembut, dan Pantai Jakat dengan ombak yang tenang dan landai.
Pantai Jakat menjadi pilihan utama para pelancong lokal ataupun luar provinsi. Lokasi ini menjadi tujuan jika ingin mandi laut, berenang ataupun main pasir.
Keramaian akan mencapai maksimal saat akhir pekan, liburan, ataupun hari lebaran.
Tidak klop rasanya jika bicara Pantai Jakat tanpa melibatkan penyewaan ban untuk disewa sebagai pelampung saat mandi di air laut. Ban dalam dari mobil dicat dengan aneka warna yang padu padannya sangat indah.
Pengunjung akan dilayani oleh para pemilik ban dengan ramah. Selain penyewaan ban pemilik juga menyediakan tempat penitipan barang dan tempat bersalin pakaian.
Salah satu penyewaan ban yang ada di Pantai Jakat adalah penyewaan ban ‘Bungsu Kasma’. Dengan paduan cat putih, biru, merah dan kuning, memberi harga sewa ban antara Rp 5000 hingga Rp 15000 perbuah ban tergantung besar kecil ban yang akan disewa.
Tidak ada patokan waktu pemakaian.
Selama masa gembar-gembor pandemi covid, pengunjung pantai berkurang drastis. Ditambah lagi musim hujan. Dengan demikian pendapatan para pelaku umkm yang ada di Pantai Jakat menurun hingga 75%.
Tidak manusiawi rasanya jika memanfaatkan kehidupan orang banyak untuk sekedar pencapaian kehendak. Baik secara politik, ekonomi ataupun egosentris yang lain. Semakin tidak etis jika kebijakan para pemimpin, ternyata hanya menjadikan mereka sebagai bahan jualan yang akan selalu diperdagangkan di meja birokrasi.