Lebong, Word pers Indonesia — Pemeriksaan kinerja komoditas kopi di Kabupaten Lebong memasuki babak akhir. Pemerintah Kabupaten Lebong resmi menggelar Exit Meeting BPK terkait Audit Kinerja Terperinci Komoditas Kopi pada Selasa, 18 November 2025, di Aula Graha Bina Praja Setda Lebong.
Kegiatan ini dipimpin Asisten II Setda Lebong dan dihadiri Perwakilan BPK, para Kepala OPD, beserta OPD terkait yang selama ini terlibat dalam pengelolaan sektor kopi daerah.
Exit meeting tersebut menjadi momentum penting bagi Pemkab Lebong, mengingat audit ini menilai langsung apa, siapa, bagaimana, dan mengapa pengelolaan komoditas kopi daerah perlu diperbaiki. Pemeriksaan BPK menyoroti efektivitas program, tata kelola, hingga capaian dukungan perangkat daerah dalam menjadikan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan Lebong.
Asisten II Setda Lebong dalam arahannya menegaskan bahwa pemerintah daerah menyambut baik seluruh catatan BPK dan siap menjalankan rekomendasi secara menyeluruh.
“Kami berkomitmen menindaklanjuti seluruh rekomendasi BPK. Audit ini sangat penting sebagai bahan evaluasi, agar tata kelola dan produktivitas kopi Lebong semakin meningkat dan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tegas Asisten II.
Perwakilan BPK juga menekankan pentingnya perbaikan kualitas program dan konsistensi pelaksanaan di lapangan agar komoditas kopi memiliki daya saing kuat di pasar regional maupun nasional.
Dengan berakhirnya proses audit, Pemerintah Kabupaten Lebong berharap temuan dan rekomendasi BPK dapat menjadi dasar penyusunan kebijakan baru yang lebih terukur, terarah, dan berorientasi pada peningkatan nilai tambah.
“Harapan kami, audit ini menjadi pondasi penting bagi pengembangan sektor kopi Lebong. Komoditas ini harus menjadi kekuatan ekonomi daerah, bukan sekadar potensi,” lanjut Asisten II.
Pemkab Lebong memastikan bahwa penguatan kebijakan akan dibarengi langkah teknis di OPD untuk mewujudkan sektor kopi sebagai komoditas unggulan yang mendukung kesejahteraan masyarakat.(Adv)
Reporter: M. Yunus
