Bengkulu, Word Pers Indonesia – Menjelang Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bengkulu mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawasan Rekapitulasi Suara pada Kamis dan Jumat (5-6/12/2024) di Grage Hotel Bengkulu.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu Faham Syah, Anggota Bawaslu Eko Sugianto, Natijo Elem, Asmara Wijaya, Debisi Ilhodi, serta kepala bagian dan staf. Hadir pula Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota se-Provinsi Bengkulu beserta staf terkait yang bertugas dalam pengawasan rekapitulasi suara.
Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu, Faham Syah, menyampaikan apresiasi atas kinerja seluruh jajaran pengawas yang telah memastikan tahapan pilkada berjalan lancar hingga saat ini. “Terima kasih atas kerja keras seluruh jajaran. Proses pilkada sejauh ini berjalan aman dan kondusif berkat pengawasan serta upaya pencegahan yang luar biasa,” ungkapnya saat membuka acara secara resmi.
Anggota Bawaslu Provinsi Bengkulu, Eko Sugianto, mengingatkan pentingnya menjaga kewenangan pengawasan sesuai undang-undang. “Tugas kita adalah mengawal proses demokrasi ini. Pilkada belum selesai; kita akan menghadapi potensi sengketa. Tanggung jawab kita adalah memastikan setiap tahapan berjalan sesuai aturan,” ujar Eko dalam arahannya.
Natijo Elem, Kordiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa, menekankan pentingnya laporan hasil pengawasan (LHP) sebagai landasan penyelesaian sengketa. “Kami mengingatkan agar LHP dipersiapkan dengan baik, karena laporan ini menjadi objek penting dalam penyelesaian sengketa,” jelas Natijo.
Sementara itu, Debisi Ilhodi, Kordiv SDMO, mengapresiasi kelancaran proses rekrutmen penyelenggara pengawas pemilihan, meskipun terdapat kendala di beberapa wilayah. “Proses rekrutmen berjalan baik. Namun, ada perhatian khusus untuk wilayah tertentu, seperti Enggano, yang mengalami keterlambatan pelantikan,” katanya.
Asmara Wijaya, Kordiv Parmas dan Humas, menekankan bahwa keberhasilan tahapan pilkada tidak lepas dari upaya pencegahan. “Usaha kita dalam pencegahan sangat membantu mengatasi persoalan yang muncul. Namun, kita tetap harus waspada dan siap menghadapi potensi masalah di tahapan berikutnya,” ujar Asmara.
Rakor ini diakhiri dengan pemaparan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai dinamika dan catatan khusus dari masing-masing wilayah sebagai bahan evaluasi dalam Pleno Terbuka tingkat Provinsi Bengkulu. Dengan rakor ini, Bawaslu berharap rekapitulasi hasil suara dapat berjalan transparan, akuntabel, dan bebas dari masalah yang berpotensi mencederai demokrasi.(Adv)