Bengkulu Utara, Wordpers Indonesia – Siapa yang akan menjadi jodoh kita, tidak ada seorang pun yang tahu. Begitulah jodoh yang datang menghampiri Aulia Zumratil, putri Bengkulu asal Desa Pasar Bembah Bengkulu Utara yang dinikahi bule Jerman, Nico belum lama ini.
Rupanya keduanya telah lama kenal dan menjalin asmara hingga sang bule serius mempersunting gadis pujaannya.
Video dan fotonya viral di media sosial hingga banyak banjir pujian dari kerabat dan warganet Bengkulu.
Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Ardinata pun turut menyempatkan diri menghadiri hari bahagia keduanya.
Tak terlepas dari itu, ada curhatan perjalanan hingga berduanya bersatu. Berikut curhatan hati Aulia yang ditulis di instagramnya;
Semoga tulisan ini bisa aku tunjukkan kepada keluarga kecilku dimasa depan, bahwa betapa luar biasanya pria ini.
Hari ini adalah hari terakhirku sebagai perempuan lajang,
Akan ada perjalanan baru didepan mata,
Akan ada seseorang yang kupanggil suami untuk menyelaraskan langkahku yang tak lagi sendiri,
bagiku memutuskan untuk menikah adalah proses mengambil keputusan,
Akan ada banyak hal yang akan dihadapi kedepannya, tiada lagi bergumam pada isi kepala diri sendiri melainkan menyatukan keberagaman diantara dua kepala “aku dan dia”.
Setiap pertemuan tidaklah terjadi kecuali atas izin Allah, di kehidupan nyata ataupun maya.
Semua akan bertamu di rumah masing-masing bila tiba saatnya. Demikian kata kata yang selalu aku percayai dalam proses perjalanan menemukannya, dan benar saja dia adalah pria dengan segenap kebaikannya menghampiriku terbang melalui jarak 10.000+KM untuk mengungkapkan keseriusannya kepada keluargaku, dia yang berani memperkenalkanku kepada orang sekitarnya dan memastikan padaku bahwa bukan ia pria yang hanya mengobral janji melainkan membuktikannya dalam realisasi.
Bertemu dengannya 2 tahun yang lalu sebagai teman berbeda negara secara virtual, tentu tidak semua orang akan menerima sebuah kenyataan dari cinta virtual, olokan gelak tawa orang lain sudah menjadi bumbu kala itu, namun keyakinankulah yang membawaku di tempat ini, di sesi ini. Pada saat itu aku menitip harap di sepertiga malam ya Allah jika ia adalah jodohku, maka permudahkanlah jalan kami untuk bersatu, jika tidak hamba tahu apapun yang menjadi keputusan Mu adalah yang terbaik bagi hamba.
Atas nama cinta, aku siap menerima kurang dan lebihnya menapaki perjalanan bersama, saling bimbing, saling kasih, terima kasih telah membawaku untuk percaya bahwa kalau sudah takdirnya bersama, pasti akan bersama.
Tulisan II
Kepada calon pemimpin rumah tanggaku,
Aku senang menulis perihal tentangmu “sebuah hal yang bisa kulakukan yang akan kekal meski kelak tak selamanya ada di dunia yang sifatnya sementara”.
Setiap perempuan tentu memiliki kriteria calon idealnya masing-masing, tentu demikian jua denganku.
Kita berdua dibekali oleh Allah masing masing kekurangan, jua disertai kelebihan. Semoga kekurangan kita yang membuat kita saling menguatkan dan menyeimbangi satu sama lain.
Jauh sebelum kita bertemu dan skenario Allah dijalankan, visualisasi kriteria pasangan hidupku selalu aku bisikkan kepada Allah sang Penguasa dengan besar harapan dipertemukan pada saat yang tepat, ingat sekali pada saat itu tidak ada gambaran apalagi nama tapi dengan aksara yang aku rangkai pada Sang pemilik Cinta di iyakan setelahnya,
Ada banyak proses di masa lalu yang masing masing kita telah melaluinya, aku dengan ceritaku dan kaupun demikian. Tapi kita hanya memetik pembelajaran dari masa lalu, dan meramunya untuk menjadi versi lebih baik setelahnya. Sebagai perempuan tak sempurna, aku tidak menjanjikanmu visualisasi terbaik dari perempuan ideal, tetapi aku akan selalu memastikan bahwa kau tidak akan berjalan sendirian disetiap fase kehidupan kedepannya.
Terima kasih telah memilihku, secara sadar aku bisa membayangkan betapa panjangnya perjuangan yang kau tempuh untuk meminang perempuan sederhana ini,
Telah mengenalmu terhitung lama, tapi rasanya masih sama dan tidak pernah berada dalam kata bosan, sebab kau selalu tahu caranya mengundang tawa dengan versimu sendiri,
Beberapa kali aku mendengar celotehan orang lain perihal ketidaklayakanku untuk seorang pria sepertimu, tapi Pemilik Maha Cinta memiliki alasannya tersendiri mengapa kita berdua dipersatukan. Terima kasih sudah menjadikanku perempuan sangat beruntung,
Semoga hingga kelak tiada yang berubah dan akan selalu saling melengkapi, saling menjaga, membimbing menasehati, memperbaiki , dan melindungi.
Video selengkapnya di Instagram Pak Wabup ASA;