Jokowi Ingatkan Industri Keuangan Indonesia untuk Belajar dari Krisis Ekonomi dan Kebangkrutan Bank Silicon Valley

Word Pers Indonesia Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan kepada industri keuangan Indonesia untuk belajar dari sejumlah krisis ekonomi masa lalu, termasuk krisis tahun 1998 dan kebangkrutan Silicon Valley Bank. Situasi geopolitik dan ekonomi global yang belum stabil menjadi tantangan besar bagi sektor keuangan Indonesia.

Jokowi menekankan pentingnya waspada dalam menghadapi perubahan ekonomi global yang cepat dan disrupsi teknologi yang terus terjadi. Dalam PTIJK 2024 di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Jokowi mengatakan, “Kita juga harus banyak belajar pada kasus-kasus masa lalu, baik di 1998, Asian Financial Crisis, kemudian 2018 dan 2023, kita lihat tiba-tiba kita lihat kemarin jatuhnya Silicon Valley Bank.”

Meskipun demikian, Jokowi menegaskan bahwa situasi politik dalam negeri Indonesia cukup stabil, memberikan kelegaan bagi industri keuangan dalam menghadapi tantangan global. Dia menyatakan keyakinannya bahwa industri keuangan masih dapat beroperasi dengan baik dan sukses.

Jokowi menguraikan beberapa indikator positif untuk sektor keuangan selama tahun 2023. Rasio kecukupan modal bank mencapai 27,69%, tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Pertumbuhan kredit perbankan juga mencapai 10,38%, di atas tingkat sebelum pandemi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil dengan tingkat tahunan sebesar 5,05%, sementara tingkat inflasi tetap rendah di 2,57% per tahun.

Dalam konteks ini, Jokowi mengingatkan untuk tetap berhati-hati dan waspada menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Meskipun ada indikasi positif, Jokowi menekankan perlunya kewaspadaan dalam mengelola risiko ekonomi di masa yang akan datang.(*)

Editor: ANasril
Penulis: Mb Mustofa

Posting Terkait

Jangan Lewatkan