LiLA-IMT Aspek Cegah Stunting

Bengkulu – Pernikahan menjadi dambaan setiap insan anak manusia. Setelah menikah, tidak sedikit pengantin/pasangan berharap dapat langsung dikaruniai keturunan yang sehat. Untuk bisa melahirkan generasi penerus yang sehat, diawali catin yang sehat pula, khususnya remaja putri.

Yang amat perlu diperhatikan pada catin putri adalah Lingkar Lengan Atas (LiLA) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum melangsungkan pernikahan. Namun, tak hanya pada Lila dan IMT, usia ideal pun menjadi prasyarat utama menikah yaitu 21 tahun catin wanita dan 25 tahun laki-laki,” sebut Yeyen Nunsi Wijayanti,S.Tr.Keb

“Mau melangsungkan pernikahan, catin wanita perlu memeriksakan standar kesehatan terlebih dahulu, mulai dari LiLA, IMT. Dan LiLA yang ideal bagi catin dewasa tidak kurang dari 23,5 cm. Jika masih dibawah ideal maka masuk kategori catin dengan kondisi kurus. Catin wanita yang terlalu kurus berisiko tidak mampu mencukupi gizi bagi janin yang dikandungnya kelak. Namun jika lingkar lengan atas lebih dari normalnya (terlalu gemuk) dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti darah tinggi dan kadar gula darah naik”.

Wanita jebolan di salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Kota Bengkulu ini menyebutkan bahwa ada beberapa faktor menyumbang kasus stunting. Selain Faktor kesehatan, terdapat pula faktor asupan gizi. Faktor lingkungan yang tidak sehat pun menjadi penyumbang tingginya kasus tersebut.

“Langkah pemeriksaan kesehatan merupakan langkah awal dalam upaya pencegahan lahirnya generasi stunting alias kurang gizi kronis,” sebut bidan muda ini.

Status gizi yang buruk pada catin wanita merupakan salah satu penyebab stunting yang perlu diketahui sejak dini. Status gizi yang buruk, dapat diketahui melalui pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Pengukuran LILA untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK) atau kekurangan gizi berkepanjangan pada catin wanita. Kalau catin dalam kondisi kekurangan gizi, maka tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi pada janin.

Catin wanita yang terlalu kurus berisiko tidak mampu mencukupi gizi bagi janin yang dikandungnya kelak. Gemuk atau kurusnya seseorang ditentukan dari Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT dapat diukur dengan cara berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m2).

Gemuk atau kurusnya seseorang ditentukan dari Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT dapat diukur dengan cara berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m2). Klasifikasi IMT sangat kurus jika angka yang didapat kurang dari 17,0. Dikatakan kurus jika IMT 17- kurang dari 18,5. Dan dapat disebut normal jika IMT 18,5-25,0. Kemudian jika IMT lebih dari 25,0-27,0 dikatakan gemuk dan lebih dari 27,0 dikategorikan obesitas.

Untuk mengetahui Lila yang ideal, remaja dapat mengukurnya sendiri di rumah. Dengan cara : Menentukan posisi pangkal bahu. Menentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke arah perut. Selanjutnya, menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan pita LILA atau meteran, dan beri tanda dengan alat bolpoin/spidol.

Jika LILA dan IMT catin wanita belum memenuhi standar kesehatan, sebaiknya segera konsultasi ke tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mengetahui bagaimana cara memperbaiki status LILA dan IMT, imbau jebolan sekolah kesehatan tahun 2016 silam ini.

Biasanya,kata dia, tenaga kesehatan juga akan memberikan tips dan info terkait pola makan gizi seimbang dan praktik-praktik baik yang perlu dilakukan catin secara rutin.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan