Pandemi COVID-19, Mampukah Kita Mempertahankan Kualitas Pendidikan?

OPINI – Hari Pendidikan Nasional tahun ini tentunya sangat berbeda nuansanya dengan tahun-tahun sebelumnya. Hardiknas tanpa upacara, tanpa pengibaran merah putih, tanpa kumandang lagu-lagu perjuangan pendidikan. Rumah-rumah pendidikan telah menyepi selama satu setengah bulan. Dunia pendidikan seakan mati seketika. Warna-warni seragam yang menghiasi jalan-jalan kota dan desa telah menghilang. Tawa ria dan hiruk pikuk bocah dan remaja seakan senyap.

Sebagai guru tentunya sangat merasa kehilangan. Ada setumpuk rindu yang menggunung untuk segera bertemu dengan para siswa. Tidak terasa jika sekarang dunia pendidikan harus merayakan ulang tahunnya.  Sebagai kado ulang tahun Hardiknas  2020 ini adalah kita belajar sebuah pengetahuan baru yaitu  pandemi COVID-19.

Sekalipun Hardiknas tidak dirayakan secara massal tetapi sebagai pendidik semangat Ki Hajar Dewantara tidak akan pernah surut.  Justru di tengah pandemi COVID-19 ini kita belajar banyak hal. Corona tidak hanya berdampak negatif bagi kita tetapi jauh di balik itu menyimpan dampak yang sangat positif. Di sini kita kembali diajar untuk belajar tentang arti sebuah kebersihan, arti sebuah kedisiplinan, arti sebuah  kepatuhan.

Dunia sudah terlalu terlena dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga melupakan hal-hal praktis dalam hidup yang justru menjadi dasar keberlangsungan kehidupan kita. Memaknai Hari Pendidikan Nasional tahun ini sebagai pendidik kita dituntut untuk kreatif dan responsif bahkan harus berinovatif.  Mengapa saya katakan demikian. Karena corona telah membuat semua aktivitas pembelajaran di sekolah harus dikerjakan di rumah.

Pembelajaran jarak jauh tidak mematikan langkah kita untuk terus maju. Semua target pencapaian kurikulum tetap terselesaikan pada waktunya. Komunikasi  intens dengan siswa tetap terjalin setiap hari. Semua kewajiban pendidik dan peserta didik tidak diabaikan sama sekali. Karena di sini corona mengajarkan kita untuk kreatif sekalipun dunia boleh mengalami musibah tetapi pendidikan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Sebagai pendidik di sebuah lembaga sekolah swasta Katolik Regina Pacis Bajawa saya sangat bangga dan berterima kasih. Karena lembaga pendidikan ini sangat peka dan respon terhadap segala situasi termasuk situasi seperti ini. Tidaklah mudah mengelolah sekolah yang besar dengan  murid yang banyak karena pasti akan terkendala pada sistem koordinasinya. Tetapi, karena semangat mendidik  dan totalitas semua pendidik dan tenaga kependidikan di dalamnya, akhirnya proses pendidikan tetap berjalan dengan baik dan lancar.

BACA JUGA:  Persaingan Memanas: Partai-Pertai Besar di Bengkulu Mencari Kandidat Potensial

Di sinilah kita semua sama-sama belajar. Pintar saja tidaklah cukup tetapi didukung oleh semangat Tut wuri handayani dan satu gerakan untuk maju secara otomatis kita dituntut untuk kreatif dan berinovatif di tengah wabah virus corona ini. Pendidik harus berani menghadapi tantangan dan harus berani pula menerima risiko. Karena memanusiakan manusia bukanlah pekerjaan yang mudah. Mencerdaskan anak bangsa melalui proses yang panjang bahkan berdarah-darah.

Di sini guru harus mampu merawat jiwanya agar tetap tegar dan kuat sehingga tetap menjadi garda terdepan dalam  mencerdaskan anak bangsa. Apalagi di tengah musibah besar pandemi COVID-19 ini kualitas dan eksistensi seorang guru sangat diuji.

Mampukah kita mempertahankan kualitas pendidikan agar tetap eksis seperti situasi-situasi sebelumnya? Mampukah kita untuk terus mencetak anak bangsa yang berprestasi? Mari kita refleksikan bukan untuk diperdebatkan atau diskusikan. Tidak ada yang salah dengan situasi ini  sejatinya manusia tidak bisa melawan takdir yang terjadi.

Pandemi COVID-19 telah memberikan kita pelajaran berharga agar kita siap menghadapi tantangan dan masalah, berani menghadapi risiko, dan bersedia tetap mencerdaskan anak bangsa dengan cara kita, kreativitas kita sesuai talenta kita masing-masing.

Di akhir tulisan ini saya menyampaikan selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional 2020, tetap semangat para sahabat pendidik dalam mendidik anak bangsa serta selalu optimis bahwa kita adalah garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa dan yakinlah kita pasti bisa. Bagi peserta didik tetap semangat dalam belajar ruang dan tempat tidak menjadi penghalang untuk kalian belajar. Prestasi milik anda raihlah mimpi-mimpi anda dari balik pandemi COVID-19 ini. Nyalakan obor pendidikan dan semangat belajar dalam hati dan sanubari kalian dan kibarkan merah putih dengan berbagai prestasimu. Salam Hardinas. Jayalah terus pendidikan Indonesia. (*)

Oleh: Lusia Yasinta Meme, S. Pd. (Guru di SMAK Regina Pacis Bajawa)

Jangan Lewatkan