Pentingnya Cermat Pilih Gubernur Bengkulu

“Sudah seharusnya Provinsi Bengkulu ini dipimpin oleh orang Bengkulu sendiri.”

Makna orang Bengkulu itu bukan sekedar perihal suku saja (rejang, serawai, lembak dan lain sebagainya), tapi juga bermakna putra putri yang lahir dan besar di Provinsi Bengkulu, karena mereka akan memiliki rasa cinta dan rasa memiliki kepada provinsi ini lebih dari yang lain. Mereka bukan perantau, sehingga ketika provinsi kita tercinta sedang ada masalah seperti banjir, mereka tidak akan dengan mudah meninggalkan tanah tercinta dan masyarakatnya yang sedang menghadapi masalah dengan alasan apapun.

Orang asli provinsi Bengkulu juga tidak akan tega membebankan pajak yang tinggi diluar nalar kepada masyarakatnya. Jangan sampai justru perantau yang merampok kita lewat pajak yang tinggi di tanah kita sendiri.

Orang asli Bengkulu juga tidak akan semena-mena merubah sejarah provinsi Bengkulu semisal dengan mengganti nama Bumi Rafflesia yang sudah akrab ditelinga menjadi Merah Putih hanya karena ego dan tidak dewasa. Mentalitas suka suka ini bisa merusak kedamaian provinsi kita yang sudah tenang dan fokus pada pembangunan. Gimmick yang sangat tidak perlu.

Kemudian, keberpihakan terhadap pengembangan aset dan pembangunan daerah juga tidak ada dimiliki oleh orang yang bukan asli bengkulu, lihatlah bagaimana salah satu BUMD paling kontributif di provinsi Bengkulu yakni Bank Bengkulu malah tidak didukung oleh kepala daerah yang tidak asli Bengkulu, malah membuat bank lain, kas daerah dipindahkan, ASN direpotkan dengan gonta ganti rekening. Itu dilakukan hanya karena ego dan “merajuk” kalah pilkada. Memalukan.

Dulu kontestasi kepala daerah di provinsi Bengkulu ini damai damai saja sebelum “orang bukan asli Bengkulu” ikut kontestasi. Tapi sejak ybs ikut kontestasi, kita masyarakat Provinsi Bengkulu menjadi terpecah tanpa ujung. Kita dipaksa menyaksikan syahwat kekuasaannya yang tak kunjung habis. Sungguh memalukan. Kita masyarakat asli Provinsi Bengkulu jangan mau dipecah oleh orang luar yang haus kekuasaan itu. Ini tanah leluhur kami, biar kami yang urus.

BACA JUGA:  Rejang dan Jawa, Perkawinan Budaya yang Saling Menghormati

Maka dari itu penting untuk melihat rekam jejak keberpihakan calon Gubernur kita, apakah memang cinta Bengkulu atau cuma mau numpang berkuasa di tanah rantau mereka. Selama putra putri asli provinsi Bengkulu masih berkompeten, maka final bahwa GUBERNUR dan WAKIL GUBERNUR HARUS PUTRA PUTRI ASLI BENGKULU. InsyaAllah. Mari kita renungkan bersama.”

***

Harmen Faqih – Alumni Mahasiswa Jogja untuk Bengkulu terus Maju.