Proyek Jalan Hotmix Tanah Rekah SP-IV Trastrunjam di Mukomuko Disorot Kualitasnya oleh Kelompok Masyarakat dan LSM

Word pers Indonesia Pekerjaan pembangunan jalan ruas Tanah Rekah SP-IV Trastrunjam di Kabupaten Mukomuko, yang dilaksanakan oleh PT. Lestari Sarana Mandiri Bengkulu dengan konsultan pengawas dari PT. Surya Cipta Engineering KSO dan PT Arkade Gahan Konsultan, mendapat sorotan terkait kualitas hasilnya. Junaidi, ketua Komunitas Relawan Mukomuko (KRM), mengungkapkan keprihatinannya terhadap dugaan ketidaksesuaian antara kualitas pekerjaan dengan nilai kontrak yang tinggi.

“Proyek yang mereka kerjakan diduga banyak yang tidak sesuai dengan kualitas yang tertera di spesifikasi. Tidak sebanding dengan besarnya uang yang mereka terima, dan pekerjaan jalan Hotmix tersebut sudah sejak dari awal selalu kita pantau terus,” ujar Junaidi kepada media ini, 27/3.

Dalam tanggapannya, Zlatan Asikin, Ketua LSM Indonesia Corruption Watch (ICW), menyoroti pentingnya kualitas hasil pembangunan jalan yang memerlukan anggaran besar agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

“Perlu kita ketahui bersama, pembangunan jalan tersebut menghabiskan anggaran yang cukup besar sehingga harusnya memiliki kualitas hasil yang bagus dan sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang,” ungkap Zlatan Asikin.

Zlatan juga menyoroti pentingnya peran kontraktor, pemerintah, dan konsultan pengawasan dalam memastikan kualitas pembangunan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

“Pengerjaan jalan tersebut memang sudah selesai dan sudah PHO, namun yang sangat disesali adalah terlihat bahu jalan kiri kanan hanya koral yang dihampar. Kuat dugaan kurangnya pemadatan dan sebagian besar terlihat sepertinya tidak dilakukan pemadatan,” lanjut Zlatan.

Menanggapi hal ini, Zlatan menegaskan pentingnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam setiap tahapan konstruksi, sesuai dengan amanat Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.

Di sisi lain, upaya untuk mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait seperti konsultan pengawas dan pelaksana lapangan mengalami hambatan. Upaya awak media untuk menghubungi mereka melalui telepon dan pesan WhatsApp tidak mendapatkan respons.

Pemerhatian terhadap pembangunan infrastruktur yang berkualitas serta penerapan standar K3 dalam setiap tahapan konstruksi menjadi kunci utama bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, serta keberlanjutan proyek-proyek pembangunan di masa mendatang.(Bambng)