Kota Bengkulu, Word Pers Indonesia – Penanganan wabah Covid-19 terus menjadi konsen pihak kepolisian selain menciptakan kamtibmas yang kondusif di tengah masyarakat. Sejak awal wabah Covid-19 kepolisian telah mendapat tugas tambahan dari pemerintah mulai dari pengamanan, vaksinasi, sosialisasi prokes hingga turut serta dalam pemulihan ekonomi. Hanya saja informasi seputar program pemerintah terkait Covid-19 belum tersampai dengan baik ke masyarakat.
Demikian disampaikan Kapolda Bengkulu Irjen Pol Guntur Setyanto saat menerima audiensi Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (Pengda-JMSI) Provinsi Bengkulu, di ruangan kerjanya, Jumat, (27/08/2021).
“Polri bersama TNI dipanggil negara untuk ikut menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah Covid-19, tentu bersama-sama dengan tenaga kesehatan. Kalau sudah panggilan negara tidak dapat ditolak, ini tanggungjawab bersama, bukan hanya kami tapi masyarakat dan tentunya juga teman-teman pers” kata Kapolda,
Pemerintah melalui berbagai program telah menyalurkan bantuan baik langung maupun melalui kegiatan yang bersifat isentif. Bantuan itu telah menyentuh seluruh lapisan masyarakat, baik kalangan, UMKM, tenaga kesehatan, mahasiswa pelajar, tenaga pendidik, baik yang tinggal di kota maupun di desa. Bahkan kalangan pengusaha pun di subsidi oleh negara.
“Yang begini cuma ada di negara kita, di sini peran teman-teman media sangat dibutuhkan. Bagaimana kedepan informasi baik terkait dengan penanganan wabah ini lebih masif lagi tersampai ke tengah-tengah masyarakat sehingga informasi menjadi berimbang dan situasi kamtibmas pun ikut terjaga” kata jendral Bintang dua ini.
Kepolisian Daerah Bengkulu sendiri telah menggandeng seluruh pihak dalam menangani wabah Covid-19. Saat ini kata Kapolda, pihaknya ditargeti pemerintah untuk melakukan vaksinasi sebanyak 17 ribu per hari. Namun, kendala di lapangan tenaga vaksinator yang sangat minim.
“Kita Bengkulu cuma punya 160 orang tenaga vaksinator, ini sangat minim makanya kemaren saya berkunjung ke kampus-kampus meminta kepada perguruan tinggi khususnya fakultas kesehatan untuk ikut berpartisipasi menjadi tenaga vaksinator. Muda-mudahan dalam waktu dekat rencana itu akan kami tindaklanjuti dalam penandatangani MoU dan kami sangat butuh dukungan dari pers” jelas Kapolda.
Ketua JMSI Bengkulu Riki Susanto menuturkan hal serupa. Pihaknya selaku organisasi media siber di Bengkulu akan memainkan peran untuk ikut serta menjadi bagian dari pemulihan wabah-Covid-19. Kalangan pers juga merupakan garda terdepan dalam penanganan wabah Covid-19.
Insan pers akan senantiasa berkomitmen menjadi leader dalam memberikan informasi kepada masyarakat terlebih lagi terkait wabah Covid-19. Sejak awal mewabah Covid-19 telah membuat masyarakat dunia gagap tapi berkat informasi dari media massa pelan-pelan masyarakat mulai memahami apa itu wabah, bagaimana dampak, dan cara menghadapi serta informasi penting lain terkait Covid-19.
JMS masih berusia sangat belia namun telah menunjukan eksistensinya dalam penanganan Covid-19 melalui berbagai kegiatan kolaborasi. JMSI smabung Riki telah digandeng banyak pihak baik instansi pemerintah maupun lembaga swasta untuk ikut melakukan kegiatan sosial terkait Covid-19 mulai dari berbagai masker, sembako, dan sosialisasi prokes.
“Kegiatan literasi Covid-19 juga menjadi fokus di media-media yang tergabung di JMSI. Namun, kami sangat menyadari kedepan perlu terus ditingkatkan terutama membantu pemerintah dan lebih khusus lagi pihak kepolisian dalam menyampaikan informasi seputar penanganan Covid-19. Pers akan selalu hadir apalagi di tengah bencana” kata dia.
Audiensi JMSI dengan Kapolda turut didampingi Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno. “Humas Polda Bengkulu merupakan lembaga kehumasan yang paling aktif menyampaikan informasi Covid-19. Kami tidak bisa membayangkan bagaimana kalau Pak Darno dan timnya nggak ada, Humas polda sangat membantu teman-teman pers di Bengkulu” demikian Riki Susanto [JMSI]