Stafsus Ketua DPD RI Turun ke Bengkulu Selatan, Cek Fakta Lapangan Terkait Konflik Petani dan PT ABS

Bengkulu Selatan — Konflik antara warga dan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) kembali memanas setelah insiden penembakan yang menimpa sejumlah petani di Kecamatan Pino Raya.

Merespons laporan masyarakat, Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin bergerak cepat dengan menugaskan Staf Khususnya, Brigjen Pol Esmed Eryani, untuk turun langsung melakukan pengecekan lapangan dan mengumpulkan informasi objektif terkait peristiwa tersebut.

Sebagai putra daerah Bengkulu Selatan, Brigjen Pol Esmed langsung mendatangi Polres Bengkulu Selatan, Pemerintah Daerah, serta manajemen PT ABS guna memperoleh klarifikasi awal mengenai kronologi dan kondisi terakhir di lokasi kejadian.

Dalam keterangannya kepada media, Esmed menjelaskan bahwa kehadirannya di Bengkulu Selatan merupakan instruksi langsung Ketua DPD RI. Sultan B. Najamudin ingin memastikan bahwa seluruh proses penanganan konflik berjalan transparan dan berorientasi pada keamanan masyarakat.

“Ketua DPD RI memerintahkan saya untuk melihat sendiri kondisi di lapangan agar kita mendapat fakta objektif mengenai konflik antara petani dan perusahaan sawit yang belakangan menimbulkan korban,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dirinya juga ditugaskan berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bengkulu Selatan untuk memastikan situasi tetap kondusif sekaligus mendorong penyelesaian yang damai. “Beliau menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan. DPD RI siap berperan sebagai mediator jika diperlukan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Esmed menegaskan bahwa perhatian DPD RI terhadap konflik ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam persoalan agraria yang berdampak pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, negara tidak boleh abai ketika rakyat menjadi korban dalam sengketa lahan yang melibatkan perusahaan besar.

Terkait adanya korban luka akibat insiden penembakan tersebut, Esmed menyampaikan bahwa Ketua DPD RI meminta aparat penegak hukum menangani kasus ini secara serius. “Jika ada unsur pelanggaran hukum, apalagi sampai menyebabkan korban, maka proses hukum harus berjalan transparan dan tuntas. Tidak boleh ada yang ditutupi,” tegasnya.

DPD RI juga mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan persoalan ini. “Ketua DPD RI berpesan agar semua pihak duduk bersama dengan kepala dingin. Konflik seperti ini hanya bisa diselesaikan melalui komunikasi yang sehat dan solusi yang mengutamakan kepentingan rakyat,” kata Esmed.

Dalam rangka mendapatkan gambaran utuh, Esmed menyempatkan diri menjenguk korban bernama Buyung yang mengalami luka paling serius dan kini dirawat di RSUD M. Yunus Bengkulu.

“Kemarin kami mengecek langsung ke rumah sakit. Beliau sedang menjalani operasi,” jelasnya.

Setelah itu, Esmed bersama rombongan berkoordinasi dengan Polres Bengkulu Selatan dan mendengarkan paparan yang dipimpin Wakapolres. Pertemuan dilanjutkan dengan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan yang diwakili Plt Sekda, sebelum kemudian bertemu pihak perusahaan PT ABS.

“Kita ingin mendapatkan gambaran yang utuh, termasuk akar masalahnya, agar tidak salah dalam menelurkan solusi,” tegasnya usai rapat bersama Forkopimda yang dipimpin Wakapolda Bengkulu, Bupati Bengkulu Selatan, dan jajaran Kodim.

DPD RI memastikan akan terus memantau perkembangan situasi ini dan siap memfasilitasi pertemuan antara masyarakat, pemerintah daerah, dan perusahaan demi penyelesaian yang damai dan berkeadilan.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan