Suku Rejang adalah Suku tertua yang bermukim di wilayah provinsi Bengkulu. Suku ini sejak dahulu telah memiliki peradaban dan adat budaya yang tinggi. Hal ini dapat kita terlihat, selain memiliki bahasa dan aksara tersendiri, juga suku ini memiliki pribahasa berupa kiasan-kiasan yang bermakna nasehat-nasehat kehidupan.
Hebat dan uniknya lagi, dari sekitar 1.340 suku yang terdapat di bumi Nusantara Indonesia ini. Suku Rejang termasuk suku yang memiliki Aksara atau tulisan tersendiri. Seperti ketahui di Nusantara ini hanya 12 suku yang memiliki Aksara.
Pribahasa berupa kiasan-kiasan bermakna nasehat-nasehat kehidupan, selalu dikaitkan dengan alam lingkungan sekitarnya, flora dan fauna. Hal ini bisa jadi karena para leluhur suku Rejang ini mendiami alam yang subur, yakni di sepanjang Bukit Barisan. Lingkungan yang sejuk dan tanah yang subur, tumbuh berbagai pepohonan, dan terdapat beberapa danau serta sungai-sungai.
Nasehat-nasehat kehidupan berupa kiasan-kiasan tersebut, memiliki arti yang sangat dalam dan halus. Ini membuktikan bahwa leluhur nenek moyang orang suku Rejang ini sejak lama memiliki budaya yang santun dan sopan.
Sebagai contoh kiasan berupa nasehat seperti berikut ini ;
“Cong Laboak May Biyoa” (Mencincang Air). Kata kiasan ini bermakna ; “Selama ada hubungan darah alias kekeluargaan, sebisa mungkin masalah yang terjadi dapat diselesaikan secara dingin.”
“Bebanea Inde Benuo.” (Pokok Batang Rotan Manau).
Rotan Manau merupakan tumbuhan yang tidak bisa diambil dari dahannya melainkan kita harus mencari pohonnya agar bisa ditebang.
Terkait dengan pribahasa “Bebanea Inde Benuo.” mempunyai makna, untuk menyelesaikan suatu masalah, harus dicari dulu awal mula permasalahannya.
Masih banyak pribahasa atau kiasan-kiasan nasihat kehidupan Suku Rejang ini, kiranya wajib untuk dilestarikan atau diperkenalkan kepada generasi muda.
Solusinya, ada baiknya pemerintah daerah mendirikan sanggar-sanggar untuk membimbing anak-anak sejak usia dini. Yang materi pelajarannya, khusus tentang Sejarah Suku Rejang, berikut adat istiadat dan seni budayanya, termasuk Aksara dan pribahasa atau kiasan-kiasannya.
Batu Galing, 29 Januari 2023
Oleh: Kusri Irianto
Editor: Redaksi